Bukan Kasus Keperawanan, Senam Lebih Rentan Pelecehan Seksual

Ahad, 08 Desember 2019

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani) Ika Yuliati mengatakan pelecehan seksual rentan terjadi di cabang olahraga senam.

Ita menjelaskan pelecehan seksual rentan terjadi karena kontak fisik selalu terjadi selama proses latihan.

"Di senam juga agak susah [untuk menghindari kontak fisik] karena harus saling pegang untuk meakukan sesuatu. Kalau pegangnya tepat ya tidak apa-apa. Tapi kalau meleset sedikit saja, atletnya juga suka tersinggung," kata Ita di sela-sela konferensi pers di Kantor Kemenpora, Jumat (29/11).

"Ya memang pelatih harus menyentuh dan mengangkat. Untuk satu gerakan saja seperti itu [bersentuhan] dan itu emang agak sulit [untuk dihindari]," ungkapnya.

Sebagai langkah antisipasi terjadinya pelecehan seksual, PB Persani terus menyampaikan dan mengedukasi kepada semua Pengurus Provinsi (Pengprov) untuk ikut mengawasi kinerja pelatih.

Sanksi kepada pelaku juga menjadi alat untuk mencegah tindak pelecehan seksual dalam cabang olahraga senam. Tak hanya perbuatan, ucapan yang menjurus pada tindak pelecehan seksual yang bisa dijatuhkan sanksi.

Federation Internationale de Gymnastique (FIG) juga disebut Ita telah membuat aturan-aturan jelas beserta sanksi yang jelas jika terjadi persoalan di kemudian hari yang menyangkut tindak pelecehan seksual. Aturan itu juga diterapkan di kepengurusan PB Persani saat ini.

"Yang jelas kami harus mencabut izin kepelatihan jika ada yang terbukti karena dampaknya jangka panjangnya pasti tidak akan baik. Kami juga akan membuat yang bersangkutan tidak dilibatkan sama sekali dalam bentuk apapun di kepelatihan senam. Paling tidak kami mengumumkan ada pelatih sudah terkena sanksi karena buat kami ini sangat sensitif dan kasihan atletnya juga, asset bangsa kok di-bully juga," terangnya.

Sementara masalah keperawanan, yang belakangan disebut tidak berkaitan dengan prestasi.

"Intinya kami memastikan tidak ada kaitannya antara keperawanan dengan prestasi di senam. Ada atlet kami namanya Nabila [Evandestiera] yang sudah menikah dan tetap aktif di senam. Jadi tidak ada masalah juga. Karena nomor artistik itu usianya memang agak senior. Kalau di senam lantai memang banyak yang masih muda, jarang yang sudah senior," jelas Ita.