Teror Kobra di Jateng, Susupi Warung Mi Klaten-Rumah di Gunungkidul

Sabtu, 14 Desember 2019

Induk Kobra yang ditangkap warga Dusun Kepek, Gunungkidul.

GILANGNEWS.COM - Teror kobra selama sepekan di Jawa Tengah (Jateng) bikin merinding. Temuan ular kobra itu bikin kaget dan membuat pemilik warung mi ayam di Klaten hingga satu keluarga di Gunungkidul, Yogyakarta, mengungsi.

Kemunculan belasan kobra di warung mi ayam di Karangdowo, Klaten bikin Sarmiati (38) sang pemilik pilih mengungsi. Sarmiati sempat menutup warungnya selama tiga hari untuk pembasmian kobra tersebut.

"Pada Kamis (5/12) begitu ditemukan dua lagi, terus kami sekeluarga menginap di rumah orang tua," kata Sarmiati kepada wartawan, Rabu (11/12/2019).

Kobra-kobra itu menyusup ke warungnya selama satu pekan terakhir. Dalam hitungannya ada sekitar 13 kobra yang muncul di warungnya.

"Sekarang lebih hati-hati. Kolong dan sudut rumah disebar kapur barus," bebernya.

Teror kobra juga dirasakan Suroto. Warga Dusun Jurug, Desa Sukorejo, Wonosari, Klaten ini juga menuturkan ada ular yang menyusup masuk ke rumahnya. Ular kobra itu bahkan naik ke atas kasur dan bikin kaget istrinya yang tidur siang.

Peristiwa kobra naik di atas kasur itu terjadi Minggu (8/12) lalu. Kobra yang naik ke kasurnya itu kepergok istrinya saat tidur siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Istrinya itu kaget ketika merasakan ada sesuatu dingin yang menyentuh kakinya. Saat diusir, kobra itu malah berdiri seperti hendak menyerang.

"Setelah (istri saya) bangun kaget sebab ternyata ular. Jenisnya kobra sebab hitam dan berdiri saat diusir," terang Suroto.

Teranyar, puluhan anakan kobra juga bikin heboh warga Dusun Kepek I, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Sebab ada empat ekor yang menyusup ke rumah warga yang baru saja punya bayi.

"Jadi istri saya kan melahirkan terus pulang ke rumah Jumat (29/11). Nah, malam Minggunya (30/11) itu rumah saya kemasukan (anakan) ular (kobra)," kata Imam Surya Bakti (28) saat ditemui wartawan di rumahnya, di Dusun Kepek I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Jumat (13/12).

Imam mengatakan ada empat anakan kobra yang nyelonong masuk ke rumahnya. Salah satunya bahkan masuk ke kamar anaknya yang baru lahir.

"Ularnya itu ada empat, seekor masuk kamar yang ada anak saya (baru lahir), dua ekor di ruang TV dan satunya di teras rumah," sambung Imam.

Istrinya yang baru saja melahirkan itu pun ketakutan dengan kemunculan anakan kobra. Apalagi warga sedang membongkar talut di samping rumahnya yang diduga sebagai sarang ular kobra. Akhirnya istri dan kedua anaknya pun mengungsi ke rumah mertuanya di Desa Wiladeg, Karangmojo, Gunungkidul.

"Kalau mengungsinya dari tanggal 30 (November) dan kemarin Rabu (11/12) baru pulang ke rumah. Istri saya mau pulang ke rumah itu saja karena saya rayu dulu," ucapnya.

Kobra yang menyusup ke rumah warga itu lalu ditangkap dan dibunuh. Tak mau terteror lagi warga Dusun Kepek I pun gotong royong membasmi kobra di kampungnya. Mereka membongkar talut yang diduga sebagai sarang kobra. Seekor induk kobra pun juga sudah ditangkap Kamis (5/12) malam. Ular betina itu ditangkap di bawah pohon bambu dekat pekarangan warga.

Kepala Dusun Kepek I Sukirno tak menampik kemunculan kobra ini sudah sering terjadi di desanya. Dari catatannya pada 2017 warga berhasil menangkap 32 ekor anakan ular kobra dan 2018 berhasil menangkap 17 ekor anakan ular kobra.

"Sebenarnya itu sudah biasa, tapi paling parah tahun ini karena sampai masuk ke dalam rumah warga. Kalau yang sebelum-sebelumnya itu hanya di pekarangan atau di jalan-jalan kampung saja," ceritanya.

Dimintai konfirmasi, Relawan Gunungkidul Reptil Independen, Dino Ashar Setiawan membenarkan ular yang ditangkap merupakan jenis kobra. Salah satu cirinya ada motif di bagian kepala ular tersebut.

"Jadi yang tertangkap di sana sudah 21 ekor ular kobra, 20 ukuran baby dan 1 dewasa. Kenapa bisa dikatakan kobra, karena di belakang (tubuh ular kobra) kayak ada motifnya, dan bagian belakang bawah kepala ular itu ada warna putih agak kekuningan," tutur Dino.