Pasien Virus Corona yang Sembuh di China Kembali Terinfeksi

Sabtu, 22 Februari 2020

Penanganan medis virus corona di China.

GILANGNEWS.COM - Seorang pasien yang telah dinyatakan sembuh dari virus corona jenis baru di Chengdu, Provinsi Sichuan, China harus kembali menjalani perawatan di rumah sakit karena kembali positif terinfeksi selama masa karantina di rumah. Hal itu dilaporkan oleh pusat klinis kesehatan kota tersebut pada Jumat (21/2/2020).

Menurut pusat klinis Chengdu, kasus serupa juga dilaporkan di beberapa daerah lainnya di wilayah China daratan.

Sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional negara itu merekomendasikan agar pasien yang dinyatakan pulih untuk terus memantau kondisi mereka selama 14 hari, tak lupa untuk terus memakai masker dan mengurangi kegiatan di luar rumah pascakeluar dari rumah sakit karena adanya risiko tertular jenis patogen lainnya.

Virus corona jenis baru atau dinamakan secara resmi sebagai COVID-19 oleh Organisasi Kesehatan dunia ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, ibu Kota Provinsi Hubei. Pada awalnya diduga orang-orang terinfeksi setelah terpapar virus dari pasar makanan laut Huanan di kota itu, yang diketahui juga menjual hewan-hewan liar dan diyakini menjadi sumber infeksi, salah satunya kelelawar buah.

Pemerintah China telah mencatat sebanyak 118 kematian baru, sehingga secara keseluruhan total kematian akibat COVID-19 di wilayah daratan negara itu telah mencapai 2.236 orang pada Jumat (21/2). Beijing juga melaporkan 889 kasus infeksi baru, di mana angka ini meningkat dari 349 kasus pada hari sebelumnya, meski sempat terjadi penurunan dalam tiga hari.

Hingga saat ini, kasus infeksi COVID-19 yang dikonfrimasi mencapai 74 ribu. Sebelumnya, ada 16.155 pasien yang terinfeksi virus corona dinyatakan sembuh di daratan China.

Dalam perkembangannya, Wakil Menyeri Sains dan Teknologi China, Xu Nanping mengatakan vaksin paling awal untuk COVID-19 akan diajukan untuk uji klinis pada akhir April. Sementara, Wakil sekretaris jenderal Akademi Ilmu Pengetahuan China, Zhou Qi juga menghimbau perusahaan-perusahaan di negara itu yang telah kembali membuka bisnis untuk memastikan ventilasi yang baik di ruangan bekerja dan menjaga jarak aman di antara para karyawan.