Cerita Tak Gentar Pegawai RS Sulianti Saroso di Tengah Corona

Jumat, 06 Maret 2020

RSPI Sulianti Saroso di kawasan Jakarta Utara.

GILANGNEWS.COM - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta ditetapkan pemerintah sebagai rumah sakit yang menangani pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Mau tak mau, sejak itu, pegawai RSPI Sulianti Saroso jadi harus berada dekat dengan virus tersebut.

Salah seorang petugas keamanan, yang tak mau disebut namanya, mengaku tidak terlalu khawatir. Pria yang sudah bekerja 6 tahun di RSPI Sulianti Saroso ini mengaku sudah terbiasa.

"Yang waktu flu burung, itu lebih ganas dari ini, artinya lebih ramai dari ini. Tahun 2016 kalau enggak salah. Kita waspada perlu, tapi takut itu enggak perlu berlebihan," ucapnya saat ditemui wartawan, Kamis (5/3).

Kala flu burung mewabah, kata dia, Gedung Mawar yang saat ini jadi tempat isolasi pasien corona, juga dipakai untuk merawat pasien flu burung.

"Ruangannya itu memang khusus isolasi, ini kan juga rumah sakit infeksi," ujar dia.

Tidak ada raut cemas di wajah petugas keamanan itu. Dia tampak tetap tenang dan menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan RSPI Sulianti Saroso.

Bukan berarti dia sesumbar tidak akan tertular. Langkah-langkah antisipasi tetap dilakukan, seperti memakai masker dan mencuci tangan.

Dia selalu melakukan itu. Pihak rumah sakit tempatnya bekerja juga menyediakan hand sanitizer di beberapa sudut.

"Keluarga pun tidak khawatir, yang penting kan jaga kebersihan, antisipasi," ucap dia

Diketahui, ada 9 orang yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso. Dari 9, ada 2 pasien yang telah dinyatakan positif mengidap virus corona oleh pemerintah. Sementara 7 lainnya adalah pasien dalam pengawasan.

Pasien dalam pengawasan berarti orang yang pernah berkunjung ke negara terdampak virus corona dan mengeluh batuk, demam, gangguan pernapasan.

Pihak rumah sakit sudah memberlakukan peraturan yang ketat kepada para pekerja dan orang yang berkunjung. Ruang isolasi dijadikan area terlarang untuk dilalui oleh orang yang tidak berkepentingan. Dokter dan tenaga medis pun harus menjaga kondisi kesehatan masing-masing.

Sementara itu, seorang petugas kebersihan RSPI Sulianti Saroso juga mengaku tidak takut bekerja di tempat pasien corona diisolasi. Dia menganggap itu risiko bekerja di rumah sakit khusus penanggulangan penyakit infeksi.

Awalnya, dia mengaku tak tahu ada pasien positif corona yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Dia baru mengetahui saat RSPI ramai dikunjungi wartawan pada Senin lalu (2/3).

"Namanya juga penyakit, kalau sudah waktunya mah, mau dicegah-cegah juga pasti tetap aja kena," kata dia.

Petugas kebersihan yang enggan disebutkan namanya itu yakin dengan apa yang dikerjakannya. Dia tidak terbersit untuk berhenti bekerja di RSPI Sulianti Saroso meski virus corona sudah memakan ribuan korban jiwa di beberapa negara.

"Keluarga tahu, kerja ditempat yang ada pasien corona, ya tidak khawatir, yang penting jaga kebersihan, cuci tangan habis kerja," ucap dia.