Kasus Corona Tembus Sejuta, Pandemi di Dunia Belum Juga Reda

Sabtu, 04 April 2020

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Angka kasus infeksi virus Corona (COVID-19) di dunia telah menembus angka satu juta lebih. Penyakit yang tetapkan WHO sebagai pandemi ini belum juga mereda.

Seperti diketahui,Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret resmi menyatakan virus corona baru atau COVID-19 sebagai pandemi, merujuk lebih dari 118 ribu kasus infeksi di lebih dari 110 negara dan wilayah di seluruh dunia dengan risiko penyebaran global lebih luas.

"Ini bukan hanya krisis kesehatan masyarakat, ini adalah krisis yang akan menyentuh setiap sektor," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, pada konferensi pers, dikutip dari Time.

Klasifikasi pandemi dikeluarkan saat kasus penularan penyakit lebih besar dari yang diperkirakan dan telah menginfeksi banyak orang di seluruh dunia serta mempengaruhi berbagai aspek, bukan hanya dari segi kesehatan. Penyakit yang juga pernah dinyatakan sebagai pandemi adalah H1N1, tuberkulosis, dan HIV.

Terhitung, sudah dua pekan lebih pandemi ini menginfeksi sejumlah negara. Bahkan, penyakit yang mulanya muncul di Wuhan, China ini kini telah menjangkiti satu juta orang lebih di dunia. Jumlah angka kematian juga melonjak tajam.

Menurut penghitungan, Jumat (3/4/2020), hingga Kamis (2/4) waktu setempat, setidaknya 1.000.036 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia dengan 51.178 kematian.

Jumlah kematian pasien telah meningkat dua kali lipat sejak 27 Maret lalu. Hingga kini, setidaknya 186 ribu orang di dunia telah dinyatakan sembuh dari penyakit mematikan ini.

Akselerasi tajam dalam jumlah kasus infeksi menunjukkan bahwa pandemi virus corona saat ini menyebar dengan tingkat yang mengkhawatirkan.

Eropa saat ini menjadi pusat pandemi ini, dengan total kasus 542.191 kasus infeksi dan 37.715 kematian. Pada 7 Maret lalu, jumlah kasus di Eropa baru mencapai kurang dari 10 ribu kasus.

Penyebaran virus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Hanya dalam waktu 10 hari, jumlah kematian telah meningkat tujuh kali lipat, mencapai 37 ribu kematian pada 2 April.

Namun situasi di AS bahkan lebih mengkhawatirkan. Pada 27 Maret lalu, AS menjadi negara dengan jumlah kasus infeksi terbesar di dunia, mengalahkan China yang menjadi sumber wabah ini.

Padahal pada 2 Maret lalu, AS secara resmi hanya mencatat 68 kasus infeksi, namun kini angkanya telah mencapai lebih dari 234 ribu kasus. Terhitung sejak 28 Maret, hanya dalam waktu lima hari jumlah kasus telah meningkat dua kali lipat.

Jika AS mencatat jumlah kasus terbanyak di dunia, maka Italia dan Spanyol menjadi negara dengan jumlah kematian pasien coronavirus terbanyak di dunia.

Italia mencatat 115.242 kasus dengan 13.915 kematian, sedangkan Spanyol melaporkan 110.238 kasus dengan 10.003 kematian.

Sedangkan di Indonesia, wabah Corona juga belum reda. Angka kasus masih terus bertambah.

Data terbaru disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto lewat siaran langsung kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (3/4/2020).

Hingga hari Jumat (3/4), total ada 1.986 kasus positif COVID-19 di Indonesia atau bertambah 196 kasus dibanding pada Kamis (2/4) kemarin. Kasus positif COVID-19 tersebar di 32 provinsi.

Total ada 181 orang berkasus positif COVID-19 yang meninggal dunia. Bila membandingkan angka kematian dengan angka positif COVID-19, tingkat kematian (CFR) kasus positif COVID-19 di Indonesia hari ini tercatat 9,11 persen.

Total jumlah orang yang sembuh dari penyakit akibat COVID-19 ini ada 134 orang. Total jumlah spesimen yang diperiksa sejauh ini ada 7.924 spesimen.