Redupnya Semangat Menyambut Ramadhan Ditengah Pandemi COVID-19

Senin, 27 April 2020

Syarifah Aini Mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau

PEKANBARU Membahas tentang pandemi virus corona atau yang biasa dikenal dengan COVID-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan pada tubuh manusia. Virus ini bisa menyebabkan gangguan ringan hingga berat pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara tidak terkecuali Indonesia.

Hal ini membuat beberapa negara menerapkan kebijakan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus COVID-19. Di beberapa kota di Indonesia telah diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Diberlakukannya PSBB membuat masyarakat melakukan segala aktivitas dirumah termasuk bekerja dan beribadah. Kementrian Agama juga sudah mengeluarkan himbauan kepada umat Muslim untuk melakukan rangkaian ibadah ramadhan 2020 dirumah saja.

“ Surat Edaran ini dimaksudkan untuk memberikan panduan ibadahyang sejalan dengan Syariat Islam sekaligus mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi pegawai serta masyarakat muslim di Indonesia dari risiko COVID-19 “ ucap Menteri Agama RI Fachrul Razi, Senin (06/04/2020)

Melakukan ibadah dari rumah disebut sebagai pilihan terbaik untuk dijalankan saat ini karena wabah COVID-19 di Indonesia. Langkah ini bagian dari salah satu upaya mencegah terjadinya penyebaran dan penularan virus.

Situasi ini membuat redupnya semangat masyarakat akibat tidak bisa mengadakan tarawih maupun tradisi menyambut bulan suci ramadhan. Di beberapa Provinsi di Indonesia biasanya mengadakan tradisi-tradisi yang unik seperti di Provinsi Riau yang disebut dengan Balimau Kasai.

“ Agak kecewa sebenarnya tahun ini tidak boleh diadakan balimau, karna masyarakat tidak boleh berkumpul. Padahal acara ini sering ditunggu dan diikuti masyarakat. Semoga saja virus corona cepat berakhir dan tahun depan bisa diadakan balimau seperti biasa “ ujar Hendra, Selasa ( 21/04/2020 ) .

Balimau Kasai adalah sebuah upacara tradisional  yang istimewa bagi masyarakat Riau untuk menyambut bulan suci ramadhan. Upacara ini dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur dan juga untuk menyucikan diri serta simbol kegembiraan memasuki bulan suci ramadhan.

Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang di campur jeruk yang disebut masyarakat dengan kata limau. Jeruk yang digunakan yaitu jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangi-wangian yang biasanya dipakai ke tangan dan badan.

Akibat dari pandemi ini masyarakat tidak bisa menyambut bulan suci ramadhan dan melakukan segala aktifitas dirumah saja. Dengan demikian, kita bisa mengambil hikmah ramadhan ditahun ini, yaitu fokus menjalankan ibadah puasa yang diiringi dengan amalan yang baik dan terhindar dari perbuatan merusak pahala berpuasa.

Penulis : Syarifah Aini Mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau Fakultas Dakwah & Komunikasi Prodi Ilmu Komunikasi Semester : 2 (Dua) NIM : 11940320584

Isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.