Tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru menangkap pelaku pembunuhan pengusaha tepung bakso dan roti, Syamsul Bahri (37).
GILANGNEWS.COM - Tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru menangkap tiga orang pelaku pembunuhan pengusaha tepung bakso dan roti, Syamsul Bahri (37). Satu orang pelaku 'dihadiahi' timah panas di kaki sebelah kiri karena melawan saat ditangkap.
"Tiga orang pelaku ditangkap. Satu orang diberi tindakan tegas terukur," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru, Kompol Awaluddin, Rabu (4/3/2020).
Awaluddin belum bisa merinci kronologis penangkapan ketiga pelaku. Dia mengatakan, proses penangkapan akan diekspos di Polda Riau. "Masih dikembangkan. Nanti dilengkapi" ucap dia.
Tersangka yang ditembak dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Jalan Kartini Pekanbaru. Setelah mendapat perawatan medis, pelaku dibawa kembali ke Polresta untuk pengembangan penyidikan.
Kasubdit Yanmed Biddokkes Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto, membenarkan ada seorang pelaku yang dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara. Pelaku mengalami luka tembak.
Namun dia tidak merinci di bagian mana pelaku ditembak. "Kalau spesifiknya tanya ke penyidik, pelaku sudah dibawa ke tahanan," kata Supriyanto.
Syamsul Bahri ditemukan tewas di pinggir Jalan Desa Kasikan, Kabupaten Kampar, perbatasan Riau-Sumatera Barat, Senin (24/2/2020). Dia dikabarkan hilang sejak Kamis (20/2/2020).
Mobil Isuzu Panther milik Syamsul ditemukan terbakar, di Desa Rantau Merangin, Jumat (21/2/2020). Jarak antara temuan mobil dengan jenazah Syamsul sekitar 70 kilometer.
Misteri kematian Syamsul terkuak setelah keluarga korban membagikan kisahnya di media sosial Facebook. Elsa Mega Firman (36), istri Syamsul Bahri menceritakan bahwa suaminya mulai hilang kontak sejak Kamis (20/2/2020).
Mayat Syamsul dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Kota Pekanbaru, untuk diautopsi. Kondisi tubuh korban sangat memprihatinkan serta nyaris sulit dikenali karena bagian kepala sudah mulai membusuk.
Berdasarkan data properti atau benda yang melekat di tubuh korban, terlihat kecocokan celana dalam dan pakaian korban, sebelum ditemukan meninggal.
Dari data medis, ada kecocokan gigi dan bekas luka di tubuh korban, yang sesuai keterangan pihak keluarga. Korban diduga dibunuh karena ditemukan sejumlah luka-luka di tubuh korban. Diduga korban sudah meninggal lima hari saat ditemukan.