PPCK akan Tingkatkan Kualitas Pengembangan Perumahan dan Permukiman

Kamis, 03 November 2016

ilustrasi

PEKANBARU (Gilang News)- Untuk menciptakan pemukiman sehat dalam upaya mengatasi terbatasnya jumlah permukiman sehat dan prasarana permukiman terutama pada kawasan padat perkotaan dan miskin pinggiran, Dinas Perumahan, Permukiman dan Cipta Karya (PPCK), telah dan akan terus melaksanakan program Pengembangan Perumahan dan Pemukiman (P2P).
 
Pogram pengembangan perumahan dan permukiman atau P2P yang dilaksanakan oleh Perumahan, Permukiman dan Cipta Karya meliputi meningkatkan kualitas jalan lingkungan, saluran lingkungan, paving blok, dan lain sebagainya.
 
Kedepan, Dinas PPCK  telah berencana untuk meningkatkan jalan lingkungan, artinya, jalan lingkungan yang padat penduduk, terutama pada kawasan kumuh, akan lebih ditingkatkan, baik pada sisi kenyamanan maupun keindahan.
 
Selain itu, Dinas PPCK mempunyai rencana besar kedepan, yaitu menciptakan sebuah kawasan pada setiap kecamatan di Kota Pekanbaru yang dapat dijadikan kawasan percontohan dalam segala bidang.
 
Pada kawasan ini, akan difokuskan pelaksanaan program penataan lingkungan pemukiman. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan target 100 persen sanitasi, nol persen kawasan kumuh dan 100 ketersediaan air bersih.
 
Di beberapa daerah di Indonesia, program ini sudah berjalan. Konsepnya adalah program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas di wilayah bantaran sungai karena sebagian besar kawasan kumuh berada di lokasi tersebut.
 
Di kota ini, sistem sanitasi perkotaan sudah dilindungi dengan regulasi. Sistem ini dinilai bagus karena ada rencana aksi yang berbentuk memorandum. Bahkan ketika masyarakat atau instansi mengajukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), terdapat syarat mengenai sanitasi yang harus dipenuhi. Jika disitu sudah terbangun sanitasi induk, maka harus disambungkan. Ketika belum ada, maka wajib membuat sanitasi komunal.
 
Regulasi yang disusun Pemko terkait sanitasi itu guna mengurangi pencemaran lingkungan, terutama terhadap tanah yang kondisinya berpasir karena lebih mudah menyerap limbah dan berdampak pada bakteri e-coli yang cukup tinggi. 
 
Di Pekanbaru, diketahui masih banyak kawasan yang dapat menjadi fokus pelaksanaan program penataan lingkungan pemukiman. Bila kawasan ini dapat terealisasi, maka sikap dan pola pikir masyarakat untuk berperan aktif membangun juga dipastikan akan semakin baik.***