Kawasan Itaewon populer sebagai lokasi hiburan dan kuliner di Seoul, Korsel.
GILANGNEWS.COM - Korea Selatan mengidentifikasi sekitar 17 orang positif terinfeksi virus corona yang terkait dengan klaster kelab malam di Seoul.
Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip mengatakan penambahan pengunjung kelab malam yang positif corona saat ini total sebanyak 148 orang.
Kim mengatakan saat ini pihak berwenang tengah melacak orang-orang yang sempat berada di kelab malam tersebut menggunakan data ponsel dan catatan transaksi kartu kredit.
Dalam sepekan terakhir puluhan ribu orang yang telah merupakan pengunjung kelab telah menjalani pengetesan virus corona.
Kemunculan kasus baru tersebut menimbulkan kekhawatiran mengenai gelombang kedua infeksi corona.
Seorang pria diduga menularkan virus corona ke pengunjung-pengunjung kelab malam setelah pemberlakuan pelonggaran aturan pembatasan sosial. Sebelum dites positif Covid-19, pria tersebut telah mendatangi tiga kelab malam di kawasan Itaewon.
Menurut catatan menara sinyal telepon dan data penggunaan kartu kredit, diperkirakan lebih dari 11 ribu orang berada di sekitar kelab di Itaewon pada pekan lalu.
Pemerintah mengirim pesan teks ke semua nomor yang diidentifikasi dan meminta orang-orang tersebut untuk melakukan tes dan mengkarantina diri.
Kasus ini mendorong pemerintah untuk menutup kembali bar, kelab malam, dan tempat hiburan lainnya.
Klaster baru gereja Incheon
Selain penularan dari kelab malam, pemerintah Korea Selatan saat ini juga tengah mewaspadai kemunculan klaster baru dari gereja di kota Incheon.
Lihat juga: WHO Peringatkan Dunia Bersiap Hadapi Gelombang Dua Corona
Mengutip media, dua orang jemaat gereja diketahui positif terinfeksi corona. Keduanya sempat menghadiri kebaktian bersama sekitar 1.000 jemaat lainnya.
Kim mengatakan sekitar 300 dari 1.000 jemaat mengikuti kebaktian secara daring, sementara 700 orang lainnya menghadiri kebaktian di gereja. Para jemaat yang menghadiri kebaktian di gereja disebut mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan menjaga jarak saat duduk.
"Kami dapat secara efektif menghentikan penyebaran infeksi dengan tetap menjaga jarak," ujar Kim.
Data yang dihimpun John Hopkins University melaporkan Korea Selatan saat ini memiliki 11.018 kasus virus corona dan 260 kematian.