Pria di Banyuwangi Diduga Dibunuh Istri, Namun Hasil Autopsi Berkata Lain

Ahad, 28 Juni 2020

Petugas yang mengevakuasi jenazah S (63).

GILANGNEWS.COM - Kematian S (63) warga Kecamatan Sempu diduga karena penyakit jantung. Namun sebelumnya, pria itu sempat diduga menjadi korban pembunuhan sang istri.

Dalam autopsi yang dilakukan Tim Forensik RSUD Blambangan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Sehingga dugaan kasus pembunuhan tidak bisa dibuktikan.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin mengatakan, polisi meneliti luka lebam yang ada di punggung terduga korban pembunuhan. Hasilnya, sesuai dengan hasil autopsi tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Tewasnya korban lebih disebabkan karena serangan jantung yang diderita korban.

"Kasus dugaan pembunuhan di Sempu, dari hasil bukti dan autopsi tidak ditemukan adanya tindakan kekerasan di tubuh korban. Kami masih mengembangkan terkait penyebab kematiannya. Ada beberapa data yang kami dapat dari kesaksian dan alat bukti, korban juga diketahui memiliki riwayat penyakit jantung," ujarnya kepada wartawan, Minggu (28/6/2020).

"Jadi sementara kita masih berproses terkait penyelidikan maupun penyebab kematian korban. Ada kemungkinan korban tewas karena serangan jantung," tambahnya.

Meski demikian, pihaknya terus mendalami kasus ini untuk memastikan benar tidaknya korban meninggal murni akibat serangan jantung, saat terlibat cekcok dengan istrinya.

Kuasa Hukum Istri Korban IE, Raden Bomba Sugiarto membenarkan hasil autopsi tersebut. Dengan demikian pihaknya meminta aparat kepolisian untuk menghentikan kasus pidana ini.

"Jadi untuk tahap penyidikan karena peristiwa ini bukan merupakan tindak pidana, maka kasus ini saya minta untuk dihentikan. Bahkan dari hasil autopsi pun, saya meyakini 1000 persen menerangkan bahwa S memiliki penyakit jantung dan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban," ujarnya.

Kasus tewasnya korban diawali pertengkaran antara korban dengan istrinya pada Rabu (24/6) pagi. Dari pengakuan sang istri, pertengkaran dipicu rasa cemburu kepada sang suami. Niat sang istri memegang gancu hanya untuk menakut-nakuti sang suami, malah berujung petaka.

Saat terjadi pergulatan antara keduanya untuk memperebutkan gancu, tiba-tiba korban terjatuh ke lantai, dan dinyatakan tewas. Pengakuan istri, gancu yang diperebutkan memang sempat mengenai punggung dari suaminya.

Namun sang istri mengelak dirinya telah membunuh suaminya dengan sebuah gancu. Hal ini juga dikuatkan dengan hasil autopsi mayat yang tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Saya bertengkar dengan suami karena cemburu dengan mbok Wek (Istri pertama korban). Selain itu, saya bertengkar juga masalah ekonomi, karena penghasilan suami saya kurang," ungkap IE, istri korban saat menjawab pertanyaan wartawan.