Belum Punya Jagoan di Pilkada Kuansing, PKB dan Gerindra "Ketinggalan Kereta"?

Sabtu, 25 Juli 2020

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Meski punya suara signifikan, namun hingga kini PKB dan Gerindra di kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) belum menentukan jagoan untuk diusung pada Pilkada 2020.

Sementara para kandidat yang namanya santer dari awal disebut-sebut bakal maju bertarung sudah mempunyai kendaraan politik masing-masing.

Seperti pasangan Mursini - Indra Putra sudah didukung PPP dan Nasdem, pasangan Halim - Komperensi akan diusung PDIP - PAN serta pasangan Andi Putra - Suhardiman Amby yang meraih dukungan dari Golkar, Hanura dan PKS.

Lalu bagaimana dengan PKB dan Gerindra? Benarkah PKB yang punya 3 kursi dan Gerindra 4 kursi di DPRD Kuansing "ketinggalan kereta" alias tidak diminati para kandidat yang saat ini sudah punya kendaraan politik masing-masing?

Sekretaris Gerindra Riau, Hardianto mengatakan, untuk Pilkada Kuansing pihaknya mempunyai dua opsi, yakni membentuk poros baru atau mendukung salah satu calon yang sudah ada saat ini.

"Opsi kita dua, mendukung salah satu calon yang sudah ada, atau membentuk poros baru. Poros baru masih memungkinkan dengan berkoalisi dengan PKB," kata Hardianto.

Hardianto mengatakan, bahwa pihaknya mempersiapkan kader di Kuansing untuk menjadi calon wakil bupati. Karena itu partainya masih terus melakukan komunikasi dengan PKB.

"Kita lakukan komunikasi, kita liat lah dimanika yang terjadi. Tapi jika pun nanti poros baru ini tak tercipta kita hormati masing masing keputusan partai secara kelembagaan," ujarnya.

Untuk diketahui, syarat minimal mengusung pasangan calon di Pilkada Kuansing yakni 7 kursi. Kalau PKB dan Gerindra berkoalisi, maka kedua partai itu bisa mengusung satu pasang calon.

Lalu bagaimana dengan PKB?

Sebelumnya Sekretaris DPW PKB Riau, Ade Agus Hartanto mengakui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sampai saat ini belum memutuskan siapa pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah yang akan diusung di Pilkada Kuansing.

Namun PKB sudah mengeluarkan surat rekomendasi.

"Di Kuansing itu sebenarnya PKB sudah berikan rekomendasi ke Fahdiansyah (Ukup) dan Burhan. Namun memang rekomendasi itu ada hal yang harus dipenuhi, mengingat PKB tak bisa usung Paslon sendiri, yang penting adalah partai koalisi. Nah sampai saati ini pasangan ini belum memenuhi itu," kata Ade Agus Hartanto.

Untuk itu, Ade mengatakan bahwa PKB akan lakukan pleno. Karena pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan agar Ukup - Burhan menyelesaikan kekurangan kursi di Kuansing.

"Ketika mereka tak menyanggupi, tentu PKB akan mengambil keputusan secara sepihak, untuk mengarahkan dukungan, atau membentuk poros baru di Kuansing. Kita kurang 4 kursi lagi. Tapi kita tunggu dulu ke pasangan Ukup - Burhan ini keputusannya seperti apa," cakap Ade lagi.