Guru Kecam Polisi yang Ancam Tembak Massa Rusuh di Garut

Rabu, 29 Juli 2020

angkapan layar video yang viral.

GILANGNEWS.COM - Seorang oknum polisi di Garut ancam akan menembak massa saat terjadi keributan pada acara klarifikasi 'guru makan gaji buta'. Aksi itu mendapat kecaman dari para guru.

Kejadian itu berlangsung Selasa (28/7) sore kemarin di kantor PGRI Garut, Jalan Pasundan. Aksi ancaman tersebut terjadi saat polisi hendak mengevakuasi DI, pelaku penghinaan terhadap guru ke dalam mobil.

Polisi yang hendak mengamankan pelaku terhalang seratusan massa di sana yang mencoba mendekat ke pelaku dan memukulinya.

Entah apa yang terjadi kemudian, seorang oknum polisi yang diketahui perwira pejabat Polres Garut turun dari mobil dan berteriak ke arah massa.

"Anjing! Saya tembak kamu sia," kata polisi tersebut sembari menunjuk ke arah massa.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah guru mengaku tak terima. Asep Sopian, salah seorang guru yang menjadi peserta aksi kemarin mengatakan, para guru sangat menyayangkan ancaman tersebut dilakukan oknum polisi.

"Jelas guru-guru tak terima. Padahal kan kami sedang fokus dengan kasus Dede ini. Tapi ini malah diberi ancaman," kata Asep.

Senada dengan Asep, Restu, salah seorang guru sekolah menengah atas di Garut mengecam aksi tersebut. Restu menjelaskan peristiwa tersebut seharusnya tidak terulang.

"Saya pribadi jelas menyayangkan. Seharusnya polisi itu kan melindungi, mengayomi. Bukan menakut-nakuti. Ini malah justru mengancam," kata Restu kepada wartawan, Rabu (29/7/2020).

Restu sendiri mengaku ada di lokasi saat ancaman tersebut lantang diteriakan. Menurut Restu, situasi saat itu seharusnya bisa terkendali oleh polisi. Sebab, massa tidak bergerak anarkis.

"Kalau ada yang pukul pelaku satu dua orang wajar. Karena kita sebagai guru merasa terhina oleh pelaku disebut makan gaji buta," ucap Restu.

Restu menambahkan, para guru sendiri telah melaporkan aksi tersebut ke Polres Garut pada Selasa malam kemarin. Restu berharap oknum pejabat Polres Garut yang mengancam akan menembak massa meminta maaf.

"Sebagian kawan-kawan kemarin malam mereka ke sana (Polres). Sudah kita laporkan kejadian itu," tutup Restu.