Jelang Masterplan dan Proyek Pengendalian Banjir Selesai, Ini Cara Pemko Pekanbaru Atasi Banjir

Ahad, 22 November 2020

Gorong-gorong yang tersumbat di jalan Datuk Tunggul Kecamatan Tampan Pekanbaru

GILANGNEWS.COM - Lokasi banjir di Kota Pekanbaru mencapai 115 titik. Jumlah itu berdasarkan survei konsultan Masterplan Proyek Pengendalian Banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan, saat ini masih menggesa pembuatan masterplan pengendalian banjir. Konsultan masih bekerja melakukan pemetaan dan menghitung jumlah drainase dan anak sungai di Kota Pekanbaru.

Mereka juga melakukan penghitungan drainase yang tidak berfungsi. Sejumlah wilayah banjir pun dipetakan kembali. Pembuatan masterplan pengendalian banjir saat ini dikatakan Indra sudah hampir rampung.

"Masterplan pengendalian banjir ditargetkan rampung akhir tahun ini. Jika sudah selesai, kita bisa bekerja dengan masterplan ini sebagai panduan mengatasi masalah banjir," kata dia, kemarin.

Ia menyebut, banjir di beberapa titik ini diakibatkan beberapa faktor. Pertama terjadinya penyempitan saluran air (drainase). Lalu gorong-gorong yang terlalu kecil tidak sesuai kapasitas drainase. Kemudian didapati juga drainase yang tidak berfungsi atau mati.

Tim ahli mengatakan bahwa faktor yang mendasar diakibatkan sedimen (endapan) pada saluran air yang tinggi. Baik itu pada drainase maupun anak sungai, sehingga saluran air tidak bekerja optimal.

"Jangka pendeknya kita lakukan normalisasi dengan mengeruk sedimen," jelasnya.

Selain itu, saat ini kolam retensi yang ada di Kota Pekanbaru sangat minim. Kolam retensi pada pembuatan masterplan ini akan diperbanyak lagi, fungsinya sebagai tempat berkumpul air pada suatu wilayah.

"Jadi, saat hujan air tidak langsung turun ke masyarakat. Kalau ada kolam retensi air masuk kesana dulu. Paling tidak satu malam mengendap baru keluar sedikit-sedikit," jelasnya.