Pekerjaan Galian IPAL di Pekanbaru Diperpanjang Hingga Tahun 2021

Kamis, 26 November 2020

Pekerja tampak membersihkan jalan di sela-sela pengerjaan pembangunan Jaringan Perpipaan Air Limbah di wilayah Sukajadi, Kota Pekanbaru belum lama ini. Foto istimewa.

PEKANBARU : Pengerjaan Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di sejumlah titik di wilayah Sukajadi, Pekanbaru, kini mengalami peningkatan yang signifikan. PT Wijaya Karya-Karaga KSO selaku pelaksana pekerjaan ini mengklaim, hingga kini, pelaksanaan pembangungan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru Area Selatan Paket SC-1, progresnya sudah mencapai 65 Persen, dari total seluruh pekerjaan. 

"Pekerjaan ini tetap berlangsung untuk beberapa ruas jalan hingga mencapai target 100 persen. Pekerjaan yang berjalan sejak April 2019 lalu ini, sudah melakukan rekondisi/pengembalian jalan untuk beberapa ruas jalan yang sudah dikerjakan," kata Manager Project PT Wijaya Karya (Wika), Lutfi Bina, Jumat (27 /11 /2020) di Pekanbaru. 

Diakuinya, selama masa pekerjaan, tentu terdapat beberapa kendala pelaksanaannya. Tentunya membuat beberapa pekerjaan, harus mengalami keterlambatan dari target yang direncanakan. Pengaruh yang paling nyata, dampak dari pandemi covid - 19 yang hingga kini masih mewabah di Indonesia.

Lebih lanjut disampaikan, bahwa pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana APBN ini, harus mengalami rekomposisi/perubahan anggaran. Awalnya pekerjaan ini dianggarkan hingga Desember Tahun 2020, namun kini dialihkan juga hingga anggaran tahun 2021.

Kebijakan tersebut tentunya membuat waktu pelaksanaan proyek IPAL Pekanbaru pun, mengalami perpanjangan waktu, hingga Desember 2021. Ini menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang diterima oleh kegiatan. 

"Kami yakin, masyarakat mendukung pekerjaan ini, karena manfaatnya ke depan untuk masyarakat juga. Kami mohon dukungan ini terus terjaga, sehingga kami berharap kepada semua kalangan masyarakat, dapat bersabar hingga penyelesaian proyek ini, dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan target," pinta Lutfi. 

Sekadar diketahui, kegiatan ini merupakan program dari Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Pengembangan Sistem PLP Provinsi Riau Direktorat Jendral Cipta Karya melalui Program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) Kota Pekanbaru, atau dengan kata lain Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T). 

Pekerjaan ini merupakan sistem pengolahan air limbah domestik, dari rumah-rumah warga secara kolektif (jaringan perpipaan), ke sub sistem pengolahan terpusat (IPAL), untuk diolah sebelum dibuang ke badan air permukaan (sungai). 

Fokus utama program pembangunan ini, mendukung program pemerintah daerah Kota Pekanbaru, dalam rangka mengurangi pencemaran air tanah dari limbah domestik, yang semakin mengkhawatirkan. Ini seiring dengan bertambahnya pemukiman penduduk di Kota Pekanbaru.

"Manfaat jangka panjangnya penggalian ini, akan terpenuhinya ketersedian sanitasi yang bersih, dan tersedianya sumber air tanah yang layak konsumsi, yang pada akhirnya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," terangnya. 

Proses Pembangunan Jaringan Perpipaan Air Limbah di Kota Pekanbaru, kini sudah dikerjakan di beberapa ruas jalan, khususnya di Kecamatan Sukajadi. Pekerjaan dilakukan dengan pemasangan pipa di bawah tanah pada kedalaman 3–9 meter, sehingga diperlukan penggalian tanah pada ruas jalan.

"Kita sudah sampaikan kepada pihak berkompeten, terkait rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. Selama proses penggalian dilakukan, sebagian badan jalan ditutup akses sebagai ruang kerja kontraktor. Ini kita lakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas," tambah Azwar Anas selaku Kasie Engineering di dampingi stafnya, Nurmadinah.
Hingga saat ini, rekayasa lalu lintas yang diterapkan mulai pengalihan lalu lintas. Seperti contoh pengalihan lalu lintas di Jalan Ahmad Dahlan simpang Jalan  Durian. Selain itu, di beberapa titik juga terdapat petugas lalu lintas, yang bertugas mengarahkan pengendara agar tidak terjadi penumpukan kemacetan di titik area lokasi pekerjaan IPAL Pekanbaru. Ada juga petugas lalu lintas di Jalan Ahmad Dahlan (depan markas Brimob), serta pelabaran akses di sisi badan jalan dengan plat baja. 

Selain itu, dilakukan pemasangan plat baja sebagai pebaran akses sehingga tetap tersedia akses yang cukup bagi lalu lintas.

"Keselamatan pengendara pun juga menjadi salah satu konsen selama masa pembangunan IPAL Pekanbaru ini. Sebagai contoh di lokasi pekerjaan pada pagar pengaman dipasang lampu penerangan, untuk memberikan tanda kepada pengendara lalu lintas di malam hari lokasi pekerjaan IPAL Pekanbaru, sehingga tidak terjadi kecelakaan lalu lintas," timpal Manager K3L Reza Dwiki pula. 

Belakangan ini, curah hujan tinggi yang diprediksi hingga akhir tahun ini.  Hal ini merupakan tantangan tersendiri pihak kontraktor. Di samping tetap bekerja, harus tetap berupaya akses masyarakat tidak terganggu, dengan adanya longsor tanah hasil galian yang belum diaspal ataupun jika ada genangan air. 

Karena saluran tersumbat sesegera mungkin, tim sapu jagad yang disiapkan pihak Kontraktor SC-1, siap untuk membantu mengatasinya. Begitu juga pada saat cuaca terik, potensi debu yang banyak, dilakukan penyiraman secara periodik . 

"Ini merupakan bentuk upaya tanggung jawab pihak kontraktor, untuk meminimalkan terganggunya kemyamanan masayarakat sekitar lokasi pekerjaan," tuturnya. *