Cuma 71 Ribu Nakes Daftar Vaksin Covid, DPR Ingin Diusut

Jumat, 15 Januari 2021

Ilustrasi tenaga kesehatan.

GILANGNEWS.COM - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta pemerintah mengusut penyebab jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan registrasi untuk mengikuti program vaksinasi virus corona (Covid-19) sedikit.

Pasalnya, menurut Azis Syamsuddin, berdasarkan data Kementerian Kesehatan diketahui baru 71 ribu dari 500 ribu nakes penerima pesan singkat secara serentak (SMS blast) yang telah melakukan registrasi untuk mengikuti program vaksin Covid-19.

"Jumlah nakes yang melakukan registrasi program vaksinasi tahap satu yang dilaksanakan pada tanggal 14 sampai 15 Januari 2021 hingga kemarin pukul 19.00 WIB, baru 71 ribu nakes yang melakukan registrasi. Angka tersebut baru 14 persen dari jumlah SMS blast yang dikirim ke 500 ribu nakes di 91 kota sejak Selasa," kata Azis kepada wartawan, Kamis (19/1).

Ia menyatakan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta organisasi profesi nakes seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), harus melakukan sosialisasi kepada nakes mengenai keamanan dan efikasi serta kegunaan vaksin Covid-19, khususnya kepada nakes yang menangani pasien Covid-19.

Menurut Azis, langkah itu penting agar nakes memahami urgensi vaksinasi Covid-19 serta bersedia dan mendukung program vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah.

"Kemenkes perlu melakukan koordinasi dengan rumah sakit-rumah sakit yang nakesnya terdaftar di program vaksinasi tahap satu, sehingga rumah sakit dapat mengingatkan para nakes yang terdaftar untuk segera melakukan registrasi vaksinasi Covid-19" ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah media memberitakan Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes Anas Ma'ruf mengatakan bahwa baru sekitar 71 ribu nakes dari 500 penerima SMS blast yang telah melakukan registrasi untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 hingga Rabu (13/1) sore.

"Kami bisa lihat juga di dashboard memang saat ini kurang lebih baru sekitar 71.000 yang baru melakukan registrasi," ujar Anas dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu (13/1) sore.