Ahok Tersangka, Elektabilitas Tinggal 24,6 Persen

Jumat, 18 November 2016

Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengenakan pakaian adat karo di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2017).

GILANGNEWS.COM - Walaupun penetapan tersangka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok baru diumumkan pada Rabu lalu (16/11), namun Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sudah bisa menggambarkan elektabilitas Ahok dengan tambahan status tersangka.

Penliti LSI dalam konfrensi pers di kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016), menyebut survei tersebut digelar pada 31 Oktober sampai 5 November lalu, terhadap 440 responden, melalui metode multy stage random sampling, dengan tingkat kesalahan 4,8 persen.

"Ketika kita melakukan survei kita status pak Ahok memang belum tersangka, tapi dalam pertanyaan kita sertakan bagaimana jika pak Ahok jadi tersangka," ujarnya.

Hasilnya hanya 24,6 persen responden yang mengaku tetap memilih Ahok.

Capaian tersebut merupakan penurunan dibandingkan eletabilitasnya pada Oktober lalu, yang mencapai 31,4 persen.

Dalam kesempatan tersebut ia juga mengingatkan pada Juli lalu elektabilitas Ahok sebelum dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat mencapai 49,1 pesen.

Di saat yang bersamaan justru elektabilitas saingan Ahok - Djarot, yakni pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudoyono - Sylviana Murni justru naik.

Dalam survei LSI terakhir dibandingkan pasangan lainnya, Ahok mendapat posisi paling buncit.

Sebelum tersangka pasangan Anies - Sandi berada di 20.00 persen, setelah tersangka mereka mendapat kenaikkan suara hingga mencapai 31,90 pesen.

Sedangkan pasangan Agus - Sylvi yang sebelumnya 20,9 persen kini naik menjadi 30,9 persen.

"Dengan posisi ketiga, kita melihat pak Ahok-Djarot untuk memenangkan (Pilkada) akan jadi PR yang maha berat, karena tantangan beliau tidak hanya memenangkan, tapi dengan lolos saja dengan data ini sesuatu yang sulit," ujarnya.

Editor: Zulfikri