PT Adhi Karya Segera Dipanggil DPRD Pekanbaru Terkait Proyek IPAL

Selasa, 16 Februari 2021

Proyek IPAL yang saat ini dikerjakan oleh PT Adhi Karya

PEKANBARU- DPRD Pekanbaru kembali mendapat laporan dari warga, terkait pekerjaan galian limbah (IPAL), yang dikerjakan PT Adhi Karya. Galian limbah ini merupakan lanjutan pekerjaan dari tahun sebelumnya, yang meliputi Jalan A Yani, Jalan Juanda, serta beberapa jalan di Kecamatan Limapuluh Pekanbaru. 

"Sejak beberapa hari ini, sudah beberapa laporan warga kita terima. Tentu  kita tindaklanjuti. Yang m mengerjakan PT Adhi Karya," kata Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST, Selasa (16/2/2021).

Komisi IV DPRD Pekanbaru yang membidangi masalah infrastruktur ini, sangat konsentrasi dengan resiko akibat pengerjaan IPAL. Seperti halnya dampak rumah retak, dampak arus lalu lintas karena galian lubang IPAL, hingga dampak dan kekhawatiran akan terjadinya lakalantas. 

"Yang paling ironis lagi yang dialami masyarakat, toko-toko dan tempat usaha di sekitar pengerjaan proyek banyak yang tidak beroperasi, karena tertutup peralatan proyek. Ini apa solusinya dari kontraktor," tegasnya. 

Karena persoalan ini, lanjut Sigit, Komisi IV segera memanggil kontraktor pelaksananya, PT Adhi Karya. Pemanggilan untuk dimintai penjelasan lebih lanjut. Apalagi proyek IPAL yang dikerjakan PT Adhi Karya, menyelesaikan tahapan penyelesaian sampai ke titik akhirnya, yang di Jalan Sumber Sari, Kecamatan Limapuluh. 

Diketahui bahwa, proses pekerjaannya menggali bagian tengah jalan yang setiap hari dipadati lalu lalang kendaraan. 

"Paling lambat pekan depan kita panggil. Suratnya sudah kita siapkan untuk segera dikirim. Kita harapkan PT Adhi Karya mengirimkan perwakilannya yang bisa mengambil kebijakan. Apalagi ini sudah ada laporan warga," tegas politisi senior Partai Demokrat ini. 

Lebih lanjut disampaikan Sigit, secara prinsip, pihaknya mendukung proyek IPAL ini, karena bertujuan positif ke depannya bagi masyarakat Kota Pekanbaru. 

Namun saat pengerjaan di lapangan, terkadang kontraktornya asal-asalan. Seperti laporan warga di Jalan A Yani kemarin, alat berat bekerja saat padatnya arus lalulintas di area pengerjaan, bisa saja pengendara tertimpa besi-besi proyek.

Pekerjaan hanya ditutup seng proyek, sehingga hanya menyisakan sedikit area yang bisa dilewati kenderaan. Alat berat tersebut tetap bekerja mengangkat besi-besi proyek sedangkan kenderaan warga lalu-lalang disekitarnya.

Kondisi semacam ini lah yang ingin kita mintai penjelasan dari PT Adhi Karya. Mereka harus mengekspos pekerjaannya, mana saja titik yang dikerjakannya, berapa lama waktu pengerjaannya.

"Kami tegaskan di sini, bahwa kami tidak ada tendensi apa-apa. Kita inginkan semuanya berjalan sesuai aturan yang ada. Kami tekan kan, kontraktornya jangan main main, karena hal ini untuk kemaslahatan masyarakat Kota Pekanbaru," tegasnya lagi. ***