Gubernur Riau Syamsuar menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam kegiatan aksi bersama GAPKI, BP Jamsostek, BNI, Serikat Pekerja dan Buruh Perkebunan Sawit di Kota Pekanbaru.
GILANGNEWS.COM - Pemerintah Provinsi Riau dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Cabang Riau mendukung wacana pembangunan 1.000 unit rumah hingga 2024 mendatang bagi buruh sektor perkebunan sawit di Bumi Lancang Kuning.
Langkah itu selaras dengan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BP Jamsostek) dalam membangun perumahan terjangkau bagi buruh.
Gubernur Riau, Syamsuar, dalam keterangannya usai menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam kegiatan aksi bersama GAPKI, BP Jamsostek, BNI, Serikat Pekerja dan Buruh Perkebunan Sawit di Kota Pekanbaru, Rabu (31/3/2021) lalu mengatakan program tersebut akan membantu meningkatkan kesejahteraan buruh sektor perkebunan sawit.
"Rencana pembangunan rumah bagi para pekerja dan buruh ini sudah lama ditunggu-tunggu. Sehingga saya sangat menyambut baik rencana ini demi peningkatan kesejahteraan pekerja," kata Syamsuar dalam sambutannya.
Pada tahun ini, BP Jamsostek yang memegang mandat pembangunan rumah tersebut menargetkan dapat membangun sebanyak 100 rumah. Namun, hingga 2024 mendatang, Syamsuar menargetkan dapat dibangun hingga 1.000 rumah.
"Hingga 2024 mendatang, targetkan 1.000 rumah. Jika satu keluarga terdiri dari empat orang, maka bisa dinikmati 4 ribu orang. Semoga Allah meridhai langkah kita," harapnya.
Syamsuar menyebutkan bahwa sektor perkebunan sawit merupakan salah satu motor penggerak ekonomi Bumi Lancang Kuning. Bahkan, di masa pandemi Covid-19, sektor itu terbukti ampuh untuk terus bertahan dan menopang ekonomi Riau tidak anjlok.
Namun, ia mengakui sebagian pekerja sektor perkebunan belum mendapatkan hak-hak mendasar yang dibutuhkan, salah satunya kebutuhan papan. Mantan Bupati Siak itu mengaku cukup banyak buruh sektor perkebunan sawit yang belum memiliki rumah sehingga ia menyambut baik rencana tersebut.
Terlebih lagi, ia mengatakan bahwa terwujudnya pembangunan itu berkat kerja keras para pengurus GAPKI Cabang Riau yang baru saja dilantik sepekan lalu. Menurut dia, meski baru saja dikukuhkan, namun, kepengurusan GAPKI Cabang Riau dibawah kepemimpinan Jatmiko K Santosa memiliki energi besar untuk membawa perubahan hubungan pengusaha dan pekerja serta buruh lebih harmonis.
"Kepengurusan GAPKI Riau baru yang cukup enerjik membawa angin segar perkembangan hubungan kerjasama bersama karyawan perusahaan dengan pengusaha itu sendiri. Kedua hal itu tidak bisa dianggap sepele," ujarnya.
Ketua GAPKI Cabang Riau yang juga merupakan CEO PTPN V, Jatmiko K Santosa, mengapresiasi Gubernur Riau yang telah menjembatani para pihak terkait untuk melaksanakan gerakan rumah bagi para pekerja sektor perkebunan sawit.
"Ini atas saran langsung oleh Bapak Gubernur Riau untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja dengan menyiapkan rumah," kata Jatmiko yang juga CEO PTPN V tersebut.
Senada dengan Syamsuar, Jatmiko mengatakan bahwa karyawan merupakan hal terpenting dalam menjalankan usaha perkebunan sawit di Riau. Sehingga, ia mengatakan GAPKI Cabang Riau menaruh perhatian besar kesejahteraan para karyawan, salah satunya dengan program menyiapkan rumah yang digalang Pemerintah ini.
"GAPKI bersama teman-teman BNI, BP Jamsostek, dan didukung Pemerintah Provinsi Riau siap untuk mempercepat pelaksanaan program ini," tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (Korwil KSBSI) Provinsi Riau, Juandy, menyambut baik rencana tersebut. Ia mengakui bahwa program perumahan bagi para buruh perkebunan sawit akan menjadi kabar gembira bagi para pekerja yang saat ini kesulitan mendapatkan rumah.
"Terimakasih kepada Bapak Gubernur yang telah memberikan perhatian kepada kami," kata dia.
Deputi Direktur BP Jamsostek Kanwil Sumbar Riau Kepri, Pepen Almas menambahkan pihaknya mendukung penuh program pengadaan rumah ini. Ia memastikan melalui program tersebut, pekerja di perkebunan sawit yang belum memiliki rumah berpeluang mendapatkan kediaman idaman bagi keluarga dengan subsidi dan bunga rendah.
"Kita menyambut baik lewat BP Jamsostek memiliki program bernama Manfaat Layanan Tambahan (MLT) untuk peserta program Jaminan Hari Tua (JHT) hingga memudahkan kepemilikan rumah bagi peserta pekerja. Program ini bisa memberikan kemudahan bagi pekerja yang jadi peserta untuk memiliki rumah," ujarnya.