Ekspresi kekecewaan Jordi Alba, bek Barcelona.
GILANGNEWS.COM - Barcelona menelan kekalahan pahit dari Granada dalam duel lanjutan La Liga 2020/21, Jumat (30/4/20-21) dini hari WIB. Bermain di Camp Nou, Barca menyerah dengan skor 1-2.
Barca sebenarnya unggul terlebih dahulu lewat gol Lionel Messi di babak pertama. Namun, blunder barisan bek menghapus kemenangan yang sudah di depan mata.
Masalah Barca di lini belakang sudah terlihat sejak awal musim. Kini, masalah itu kembali menghantui mereka dalam perjuangan mencapai trofi juara La Liga.
Kartu merah Koeman
Nahas, kekalahan Barca ini memakan korban lebih. Sang pelatih, Ronald Koeman, diusir wasit dari lapangan karena protes berlebihan.
Koeman dianggap menghina ofisial keempat di tepi lapangan. Protes berlebihan Koeman ini muncul usai Granada menyamakan kedudukan jadi 1-1 di menit ke-67.
Koeman mengaku tak bersalah, tapi kartu merah itu bertahan. Dia tidak bisa menemani tim di laga berikutnya, padahal Barca harus kembali ke jalur kemenangan.
Buang peluang
Yang paling fatal, kekalahan ini berarti Barca membuang peluang terbuka untuk jadi juara La Liga musim ini. Sekarang Barca harus bergantung pada klub lain.
Andai menang di laga ini, Barca akan naik ke puncak klasemen dan berada di atas angin untuk jadi juara. Nahasnya mereka kalah, dan kini tertahan di peringkat tiga.
Masih ada 5 laga sisa, segalanya bisa terjadi. Namun, Barca menggantungkan harapan juara pada kekalahan rival mereka Real Madrid dan Atletico Madrid.
Skenario Barca
Dengan kekalahan ini, gelar juara terlepas dari genggaman Barcelona. Mereka hanya bisa juara dengan stau skenario.
Barca harus memenangi 5 laga sisa dan berharap Madrid kehilangan poin.