Komisi II DPRD Pekanbaru Minta Walikota Copot Kepala Bapenda Pekanbaru

Jumat, 07 Mei 2021

H Fathullah SH MH

GILANGNEWS.COM - Bapenda Kota Pekanbaru kini menjadi sorotan di Komisi II DPRD Pekanbaru, karena tidak mengindahkan surat pemanggilan hearing, hal ini berdampak pada wacana pencopotan Kaban Bapenda Pekanbaru.


Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru H Fathullah SH MH, menyampaikan Komisi II sudah dua kali melayangkan panggilan untuk digelar hearing (rapat dengar pendapat), namun tak digubris. 

Iornisnya lagi, surat balasan dari Bapenda, atas keterangan apa mereka tidak bisa hadir, juga tidak ada. Kondisi ini tentunya membuat jajaran Komisi II DPRD, merasa dilecehkan. 

"Selaku mitra kerja, harusnya Bapenda ada kabar jika tidak bisa hadir. Jangan anggap remeh kami wakil rakyat ini," tegas Fathullah kepada, Jumat (7/5/2021). 

Adapun agenda pemanggilan hearing Bapenda tersebut, kata Fathullah, untuk mempertanyakan sejauhmana realisasi raihan PAD Kota Pekanbaru, hingga awal Mei 2021 ini. 

Sebab, di masa pandemi ini, banyak program masyarakat yang harus dijalankan. Termasuk juga pembangunan yang sudah direncanakan, di beberapa tempat. 

Lebih dari itu, Komisi II juga ingin tahu kendala yang dihadapi Bependa selama masa pandemi ini, dalam menarik pajak daerah. Sehingga diharapkan, bisa dicarikan solusinya secara bersama-sama. 

"Apa maksud Kepala Bapenda Zulhelmi Arifin, tidak menggubris undangan kami. Apa harus kami lakukan cara-cara lain, agar semuanya terungkap. Bapenda itu sarat permainan pajak. Apa yang mereka ungkap di media tentang raihan PAD, kami tak mau percaya begitu saja. Makanya kami undang rapat," tegas politisi Partai Gerindra ini. 

Menurutnya, Bapenda Pekanbaru merupakan satu dari beberapa OPD lainnya, sebagai penentu pergerakan pembangunan di kota ini. Jika memang pimpinan OPD nya merasa tidak mampu bekerja, lebih baik dari sekarang buat surat pengunduran diri. 

"Kami juga meminta kepada Walikota Pekanbaru Firdaus MT, untuk mencopot Kepala Bapenda Zulhelmi Arifin ini. Orang seperti ini juga sulit berkoordinasi, yang tentunya tak bisa bekerja. Ini atensi kami," tegasnya lagi.