SBY Singgung Pengangguran-Kemiskinan Drop di Kepemimpinannya

Jumat, 11 Juni 2021

Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)

GILANGNEWS.COM - Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim pengangguran dan kemiskinan berkurang secara drastis di masa akhir kepemimpinannya sebagai orang nomor satu di Indonesia. Ia mengatakan penurunan itu efek dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapkan selama menjabat.

Pernyataan itu SBY sampaikan saat sidang promosi doktor anak keduanya Edhie Baskoro Yudhoyono yang berkuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis (10/6).

 
 

"Alhamdulilah sejarah membuktikan kalau dulu setelah selesai memimpin, pengangguran kita drop, kemiskinan kita drop segera signifikan dan pertumbuhan meningkat dengan baik," ucap SBY.

Dalam kesempatan itu, ia menceritakan kebijakan ekonomi yang diterapkan selama menjabat sebagai presiden bersumber dari disertasinya semasa di IPB.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengingat tema yang diangkat dalam disertasinya adalah upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan pengangguran dengan menggalakkan pembangunan pertanian, pedesaan, dan infrastruktur dari sisi ekonomi politik kebijakan fiskal.

Usai ujian disertasi itu, SBY terpilih menjadi presiden. Sejak saat itu ia mulai menerapkan ide-ide dalam disertasi ke kebijakan ekonomi negara sampai akhir kepemimpinannya.

"Saya bersyukur karena 2 atau 3 bulan setelah ujian terbuka waktu itu Allah takdirkan saya, rakyat Indonesia berikan kepercayaan kepada saya untuk memimpin negeri ini," ucap dia.

"Yang ingin saya ceritakan adalah kandungan dari disertasi saya itu akhirnya selama 10 tahun menjadi elemen utama dari kebijakan ekonomi Indonesia," imbuhnya.

SBY menyebut kebijakan-kebijakan itu pro terhadap pembangunan ekonomi, pertumbuhan, pengurangan pengangguran, pengurangan kemiskinan, dan pro pemeliharaan lingkungan.

Berkat kebijakan tersebut, menurutnya, angka pengangguran dan kemiskinan drop usai ia memimpin sebagai presiden.

SBY juga mengatakan, keberhasilan kepemimpinannya itu sebagai nostalgia yang harus diingat oleh semua alumni IPB.

"Itu yang ingin saya sampaikan sebagai sebuah nostalgia untuk teman-teman, khususnya para alumni IPB dan keluarga besar IPB," ucapnya.