Liang lahat berisi peti mati Maria Indrawati dibongkar (Foto: Suparno).
GILANGNEWS.COM - Jenazah pasien COVID-19 di Sidoarjo keliru saat dimakamkan. Kekeliruan terjadi ketika petugas kamar mayat RSUD Sidoarjo salah mengirim jenazah pasien.
Saat itu petugas mengirim jenazah Maria Indrawati (40) ke TPU Dusun Tawangsari, Desa Ngampel Sari, Candi, Sidoarjo. Peti mati langsung dimasukkan ke liang lahat lalu diuruk. Usai pengurukan, ada salah satu keluarga yang curiga karena peti mati yang dia lihat di rumah sakit beda warnanya dengan yang dimakamkan.
Akhirnya liang lahat kembali digali dan peti mati dikeluarkan. Saat itulah diketahui jika jenazah yang ada di peti adalah jenazah Maria Indrawati. Itu terlihat dari nama yang ada di peti mati. Padahal seharusnya yang dimakamkan di TPU itu adalah jenazah Ira Puspitowati (52).
"Para petakziah belum pulang, yang mengetahui adalah suami almarhum, dari nama istrinya (di peti mati) tidak sesuai," kata Budi Cahyono Ketua RT 2, RW 5 Perum Taman Candi Loka di lokasi pemakaman, Selasa (13/7/2021).
Jenazah Maria kemudian dikirim ke lokasi pemakaman yang seharusnya di TPU Gajah Magersari. Ambulans yang membawa jenazah Ira Puspitowati kemudian datang dan langsung dimakamkan.
"Kekeliruan ini ada pada pihak rumah sakit umum daerah Sidoarjo. Namun kekeliruan ini sudah diselesaikan kekeluargaan. Dan pihak RSUD sidoarjo yang menanggung biaya pemakaman ulang tersebut," jelas Budi.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sidoarjo Wasis Nupikso membenarkan adanya jenazah pasien COVID-19 yang tertukar pada hari ini.
"Keduanya meninggal pada Hari Senin malam. Perawatan jenazah, memasukkan ke peti sampai pemberian identitas nama telah dilakukan. Keluarga juga telah menyaksikan proses tersebut," kata Wasis.
Jenazah baru dikirim pada pagi tadi karena menunggu liang lahat selesai. Saat ambulans kami mengirim, sejatinya ada keluarga yang ikut di dalamnya. Namun sesaat sebelum dimakamkan, ada keluarga yang curiga karena namanya tidak sesuai. Namun ia diam saja hingga proses pemakaman usai.
Yang mengetahui salah kubur jenazah, lanjut Wasis, adalah keluarga korban satunya, yang mengetahui di detik-detik akhir pemakaman. "Keluarga tersebut ingat, bahwa warna petinya bukan yang ini. Namanya juga bukan ini," ucap Wasis menirukan ucapan keluarga korban.
Setelah mengkorfirmasi hal tersebut ke RSUD Sidoarjo, ternyata jenazah tersebut memang tertukar. Petugas pemakaman kemudian dikirim ulang untuk membongkar makam tersebut.
"Petugas lalu menukar kedua jenazah untuk diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Ada proses yang miss, yaitu tidak mengkroscek kembali. Memang nama belakang korban mirip. Agar tidak ada kekeliruan lagi, harus ada kroscek kembali," tandas Wasis.