Akhir Kasus Chat Mesum Minta Foto Payudara Peserta Vaksinasi di Boyolali

Sabtu, 31 Juli 2021

Pers rilis kasus orang mengaku petugas Puskesmas Teras dan minta foto payudara peserta vaksinasi, di Mapolres Boyolali. (Foto: Istimewa/dok. Satreskrim Polres Boyolali)

GILANGNEWS.COM - Viral kasus chat WhatsApp (WA) mengaku petugas Puskesmas Teras, Boyolali, dan meminta foto payudara ke dua perempuan peserta vaksinasi COVID-19 akhirnya terungkap. Pelaku adalah pria inisial N (47), rekan kerja kedua korban.

"Orang yang mengirim WA kepada dua orang peserta vaksin yang mengaku petugas Puskesmas Teras itu sudah ditemukan," kata Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, di kantornya, Kamis (29/7/2021).

"Setelah kita klarifikasi, ketemulah sama orang yang mengirim WA yang mengaku petugas Puskesmas Teras itu. Ternyata orang ini (pelaku) masih satu rekan kerja dengan dua orang peserta vaksin. Masih satu kantor di salah satu PT di Solo," jelas Joko.

Diketahui, chat mesum itu diterima oleh korban dua perempuan inisial L (25) dan N (25), setelah mengikuti vaksinasi Corona di Puskesmas Teras, Kabupaten Boyolali. Mereka mendapat chat dari seseorang yang mengaku petugas Puskesmas Teras.

Pelaku meminta kedua korban untuk mengirimkan foto-foto tubuh korban. Selain payudara juga organ tubuh korban dengan dalih pemantauan kesehatan pascavaksin.

Pelaku berdalih saat ini dalam masa pandemi COVID sehingga pemeriksaan tidak bisa dilakukan secara tatap muka. Sehingga korban diminta mengirimkan foto-fotonya saja. Bahkan pelaku juga mengarahkan bagaimana korban memfoto organ intimnya.

Chat-chat melalui aplikasi perpesanan itu akhirnya viral. Korban yang resah kemudian juga menghubungi Puskesmas Teras dan mendapat jawaban bahwa semua itu tidak benar. Puskesmas Teras juga menyatakan nomor HP yang digunakan menghubungi korban adalah bukan pegawainya.

Setelah kasus ini viral, Polres Boyolali pun melakukan penyelidikan hingga akhirnya terungkap siapa pelakunya.

N mengaku hanya iseng dan bercanda saat mengirimkan chat WA itu kepada kedua korban.

"Kemarin itu saya sebenarnya hanya gojek (bercanda) saja, tapi saya nggak menyangka kalau sampai viral gini. Iya teman kerja di salah satu perusahaan," kata N di Satreskrim Polres Boyolali, Kamis (29/7).

Pria asal Sukoharjo itu akhirnya juga minta maaf kepada kedua temannya tersebut. Juga kepada Puskesmas Teras. Dia juga mengundurkan diri dari tempatnya bekerja.

"Kami minta maaf karena kemarin saya menggunakan nama Puskesmas Teras. Tapi saya nggak menyangka sampai viral dan saya benar-benar minta maaf ke Ibu Titik Fauziyati sebagai Kepala Puskesmas (Teras) dan jajarannya yang dengan kondisi seperti ini sehingga namanya menjadi tercemar. Saya minta maaf dan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Sebetulnya itu hanya gojekan saja, tetapi menjadi viral dan tidak terkontrol," ucap N.

Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Puskesmas Teras, Purwaningsih Aminah, mengucapkan terima kasih kepada Polres Boyolali yang telah bekerja keras sehingga kasus ini bisa terungkap. Menurut dia, kejadian itu sepertinya hal sepele tetapi sangat buruk dan mencemarkan nama baik Puskesmas.

"Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, karena kami di jajaran kesehatan dalam masa pandemi COVID-19 ini, bekerja keras melayani masyarakat, bekerja dengan penuh tanpa menyerah. Kalau ada hal-hal seperti ini kan sangat mengganggu sekali," kata Purwaningsih di kesempatan yang sama.

Pihak Puskesmas Teras pun memaafkan perbuatan pelaku itu. Tetapi yang bersangkutan diminta untuk membuat klarifikasi ke media.

Kasus ini pun berakhir damai. Polres Boyolali tidak meneruskan kasus ini ke proses hukum.

"Dengan fakta seperti itu kita kedepankan proses secara persuasif, jadi kita tidak bicara terkait dengan pembuktian pidana, tapi karena sudah ada langkah seperti itu, ya kita upayakan persuasif, kita restorative justice. Selesai," kata Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi.