Indonesia Sibuk Urus Demo, Singapura Jadi Negara Paling Pintar Sedunia
Kota Singapura
GILANGNEWS.COM - Sudah menjadi rahasia umum bahwa Singapura adalah negara terdepan di bidang pendidikan. Hal tersebut bukan omong kosong belaka. Sebab, Negeri Singa telah membuktikannya lewat ajang kompetisi pendidikan global Tren Matematika dan Ilmu Sains Internasional (TIMSS).
Mau Diskon Rp 250,000? Beli tiket pesawat-nya di Pergi.comTIMSS diadakan tiap empat tahun dan diikuti oleh 600.000 peserta usia 9 sampai 10 tahun dan 13 sampai 14 tahun dari 57 negara. Kali ini Singapura berhasil mengalahkan rivalnya dari Asia Timur, Jepang dan Korea Selatan. Saat negara kita, Indonesia, lebih sibuk mengurusi demo, Singapura jadi negara paling pintar sedunia.
Dilansir dari laman Merdeka.com, Rabu (30/11), kompetisi ini mengambil tahun periode 2011 sampai 2015. Kompetisi berfokus pada perubahan struktur pendidikan, kurikulum, pelatihan guru dan penilaian. Singapura berada di peringkat pertama dalam semua kategori.
Berikut ini adalah urutan peringkat 10 besar matematika kelas sekolah menengah, Indonesia tidak masuk:
1. Singapura
2. Korea Selatan
3. Taiwan
4. Hong Kong
5. Jepang
6. Rusia
7. Kazakhstan
8. Kanada
9. Irlandia
10. Amerika Serikat
Urutan peringkat 10 besar matematika kelas sekolah dasar:
1. Singapura
2. Hong Kong
3. Korea Selatan
4. Taiwan
5. Jepang
6. Irlandia Utara
7. Rusia
8. Norwegia
9. Irlandia
10. Inggris
Urutan peringkat 10 besar ilmu sains kelas sekolah menengah:
1. Singapura
2. Jepang
3. Taiwan
4. Korea Selatan
5. Slovenia
6. Hong Kong
7. Rusia
8. Inggris
9. Kazakhstan
10. Irlandia
Urutan peringkat 10 besar ilmu sains kelas sekolah dasar:
1. Singapura
2. Korea Selatan
3. Jepang
4. Rusia
5. Hong Kong
6. Taiwan
7. Finlandia
8. Kazakhstan
9. Polandia
10. Amerika Serikat
Meskipun Singapura memenangkan semua tes internasional ini, ada beberapa anggapan bahwa para pelajar Singapura merasakan tekanan terlalu banyak untuk mencapai prestasi. Namun Menteri Pendidikan Singapura telah menegaskan, pendidikan lebih penting daripada hanya sekadar mendapatkan nilai tinggi.
Editor: Zulfikri