Ilustrasi.
GILANGNEWS.COM - Surat minta sumbangan yang diteken Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi terkait penerbitan buku menjadi polemik. Ternyata, ada surat lain terkait penerbitan buku yang diteken Mahyeldi.
Surat tersebut dikeluarkan oleh DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Provinsi Sumatera Barat. Surat itu memuat ajakan agar pihak yang dituju memanfaatkan peluang bisnis terkait penerbitan buku.
Seperti isi surat yang terlihat, Kamis (2/9/2021), surat bernomor S70/417/DPM-PTSP/2021 itu dikeluarkan pada 29 Juni 2021. Surat DPMPTSP itu berisi imbauan pemanfaatan ruang promosi untuk penerbitan buku berjudul Sumatera Barat Outlook 2021.
"Kami menghimbau bapak ibu pimpinan badan usaha milik daerah dan badan usaha milik swasta untuk memanfaatkan peluang bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tulis surat yang ditandatangani Gubernur Mahyeldi tersebut.
Menurut surat tersebut, buku Sumatera Barat Outlook 2021 bakal bermanfaat untuk menyebarluaskan informasi, mempromosikan potensi dan peluang investasi di Sumbar. Buku itu juga ditujukan untuk memberikan informasi kebijakan dan keberhasilan pembangunan di Sumbar.
Kepala DPMPTSP Sumbar, Maswar Dedi, membenarkan surat tersebut. Dia mengatakan surat itu bukan ditujukan untuk mengumpulkan sumbangan seperti surat Bappeda yang sedang heboh.
"Ini bukan bagian dari buku itu. Beda buku. Kita bukan untuk pengumpulan uang. Hanya imbauan, bukan untuk mengumpulkan sumbangan," kata Dedi.
Dedi mengatakan buku itu nantinya berisi data-data investasi. Dia berharap Sumbar punya basis data soal peluang-peluang investasi.
"Rencana tahun kini. Insyaallah berjalan lancar, walaupun agak sedikit terganggu dengan yang heboh sekarang," kata dia.
Polemik Surat Minta Sumbangan
Surat yang menjadi polemik itu bernomor 005/3984/V/Bappeda-2021 tertanggal 12 Mei 2021 tentang Penerbitan Profil dan Potensi Provinsi Sumatera Barat.
"Sehubungan dengan tingginya kebutuhan informasi terkait dengan pengembangan, potensi, dan peluang investasi di Provinsi Sumatera Barat oleh para pemangku kepentingan, maka akan dilakukan penyebarluasan dan pemenuhan kebutuhan informasi tersebut dengan menerbitkan buku profil 'Sumatera Barat Provinsi Madani, Unggul dan Berkelanjutan' dalam versi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta bahasa Arab serta dalam bentuk soft copy," demikian tertulis dalam surat tersebut seperti kita lihat.
"Diharapkan kesediaan Saudara untuk dapat berpartisipasi dan kontribusi dalam mensponsori penyusunan dan penerbitan buku tersebut," lanjut surat yang juga dibubuhi stempel resmi Gubernur Sumbar.
Polisi sebenarnya sempat mengamankan lima orang yang membawa surat permintaan sumbangan ini karena diduga melakukan penipuan. Namun belakangan, surat ini ternyata asli. Polisi mengungkap ada duit Rp 170 juta yang telah terkumpul dan masuk ke rekening pribadi, namun tak menyebut rekening siapa.
Gubernur Sumbar Mahyeldi telah buka suara. Dia menyerahkan penjelasan soal surat tersebut kepada Sekda.
"Itu kan administrasi ya, administrasi di Sekda, Sekretaris," ucap Mahyeldi saat ditemui setelah melayat ke rumah duka Elly Kasim di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (25/8).