Bocoran Sosok Senior TNI Pembisik AHY soal Moeldoko

Sabtu, 27 November 2021

AHY.

GILANGNEWS.COM - Siapa sosok senior TNI yang memperingatkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal Moeldoko sedikit demi sedikit mulai terungkap. Sosok senior itu disebut merupakan senior Moeldoko di TNI.

Adanya senior TNI yang memberi peringatan itu mulanya diungkap AHY dalam siaran video yang ditayangkan di DPP PD, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/11). AHY mengaku diperingatkan bahwa Moeldoko akan menghalalkan segala cara agar keinginannya tercapai.

"Saya pribadi sempat diberi peringatan oleh senior-senior saya di TNI. KSP Moeldoko tidak akan berhenti sampai keinginannya tercapai," kata AHY.

"KSP Moeldoko akan melakukan langkah apa pun, bahkan menghalalkan segala cara, termasuk upaya yang senior saya katakan, upaya membeli hukum. Tapi kami semua yakin, hukum akan tetap tegak," sambungnya.

Pernyataan AHY ini pun berbuntut panjang. Kubu Moeldoko meminta sosok senior TNI itu diungkap ke publik.

"AHY juga mengklaim bahwa dia telah diberi peringatan oleh senior-seniornya di TNI. Bahkan AHY menyebut bahwa senior dia di TNI itu mengingatkan terhadap upaya membeli hukum. Sepertinya AHY ingin menyampaikan kepada publik bahwa sampai saat ini, senior-seniornya di TNI masih rajin memberikan masukan-masukan kepada AHY," kata jubir kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, kepada wartawan, Kamis (25/11/2021).

Kubu Moeldoko bahkan ingin meminta konfirmasi kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Pertanyaan utama kubu Moeldoko adalah siapa petinggi TNI yang rajin memberi masukan kepada AHY.

"Panglima TNI tentu harus menjelaskan kepada publik dan mengungkapkan fakta-fakta apakah yang disebut AHY itu benar. Jika benar, tolong dijelaskan, apa motif petinggi TNI yang rajin memberi masukan kepada AHY, ketua umum partai oposisi pemerintah itu?" ucap Rahmad.

Panglima TNI Dibawa-bawa

Panglima TNI dibawa-bawa Partai Demokrat pun tak terima. Elite Partai Demokrat mewanti-wanti kubu Moeldoko agar tak merendahkan Jenderal Andika Perkasa.

"Rahmad beserta junjungannya KSP Moeldoko sama sekali tak ada relevansi dan urgensinya untuk meminta, apalagi mendesak, Panglima TNI melakukan investigasi dan menyampaikan kepada publik siapa-siapa saja senior di TNI yang membangun komunikasi dan memperingatkan Mas Ketum AHY tentang perangai KSP Moeldoko," kata Deputi Bappilu PD Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).

"Saling menghargai serta menjaga hubungan baik dan komunikasi dengan senior-senior, rekan seangkatan, maupun dengan junior-junior adalah tanda bahwa Mas Ketum AHY berbudi pekerti luhur yang mencerminkan jiwa kesatria. Ini yang tak dimiliki KSP Moeldoko," imbuhnya.

Menurut Kamhar, desakan kubu Moeldoko kepada Panglima TNI melecehkan Jenderal Andika Perkasa. Sebab, peringatan yang diberikan senior TNI kepada AHY bagi Kamhar merupakan hubungan personal.

"Janganlah Rahmad dan KSP Moeldoko melecehkan dan merendahkan Panglima TNI dengan mendesak untuk mengurus hal yang remeh temeh, apalagi tak ada kaitannya dengan tupoksi Panglima TNI. Ini menunjukkan kewarasan Rahmad dan KSP Moeldoko semakin terganggu pascakekalahan beruntun dalam upaya begal partai. Meminta Panglima TNI mengurusi hubungan personal yang tetap terjaga dan terjalin antara Mas Ketum AHY dan senior serta koleganya di TNI. Ini kan kurang kerjaan dan hanya mencari sensasi," ujarnya.

Bocoran Sosok Senior TNI

Akhirnya Partai Demokrat pun memberi bocoran siapa senior TNI yang memperingatkan AHY. Senior tersebut merupakan senior Moeldoko.

Kendati demikian, Demokrat tak membeberkan nama senior TNI tersebut. Partai Demokrat hanya menekankan, sosok yang memperingatkan AHY itu merupakan purnawirawan TNI.

"Yang memberikan masukan kepada Ketum PD AHY mengenai Moeldoko selama ini adalah para senior purnawirawan TNI, termasuk seniornya Moeldoko. Sama sekali tidak ada perwira aktif TNI," kata Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).

Partai Demokrat meminta jubir kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, tak membawa-bawa nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Demokrat pun menyinggung kekalahan berkali-kali kubu Moeldoko di pengadilan.

"Jadi, Rahmad jangan mengada-ada dan menuduh-nuduh Panglima TNI. Janganlah kebiasaan gerombolan KSP Moeldoko melakukan abuse of power, melanggar aturan, menabrak norma-norma kepatutan dan kepantasan, kembali dibawa-bawa karena gagal total di pengadilan?" ujarnya.

Herzaky melanjutkan, tuduhan kubu Moeldoko menyeret senior TNI dan Jenderal Andika dinilai sangat serius. Demokrat mendesak kubu Moeldoko minta maaf kepada Jenderal Andika Perkasa.

"Sebaiknya segera minta maaf karena Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sudah tegas-tegas menyatakan profesionalitas dan netralitas TNI. Institusi TNI selama ini selalu terjaga netralitasnya. Keterlaluan sekali Rahmad ini menuduh-nuduh Panglima TNI dan institusi TNI," imbuhnya.