Polemik MPR Vs Sri Mulyani, Muzani Minta Lembaga Penting Diperhatikan!

Rabu, 01 Desember 2021

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

GILANGNEWS.COM - Alokasi anggaran belanja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) diklaim terus mengalami penurunan. Partai Gerindra menilai MPR merupakan lembaga yang penting dan meminta MPR diperhatikan.
"Mestinya menjadi perhatian jangan lembaga-lembaga penting tidak mendapat perhatian," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).

Oleh karena itu, Muzani menilai perlu adanya tata kelola keuangan yang lebih optimal. Alasannya, agar tidak terjadi diskriminasi antarlembaga negara.

"Saya kira (perbaikan) pengelolaan keuangan sehingga jangan ada suasana kurang dipentingkan karena keuangannya menjadi berkurang-kurang," kata Muzani.

Dia menilai anggaran keuangan MPR setiap tahunnya mengalami penurunan. Padahal kebutuhan MPR dalam menjalankan tugas saat ini dinilai semakin berat.

"Jumlah anggaran setiap tahun berkurang. Sementara beban itu dirasa sekarang makin berat. Kadang-kadang ketika kita merasa aman. Itu nggak ada yang sesuai kebutuhan," tutur Muzani.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati diprotes MPR. Alasannya, alokasi anggaran belanja lembaga legislatif diklaim terus menurun.

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad merasa anggaran belanja MPR untuk tahun 2022 kurang memadai. Pasalnya pimpinan MPR saat ini sudah bertambah jumlahnya dari 4 orang jadi 10 orang.

"Kami di MPR ini kan pimpinannya 10 orang, dulu cuma 4 orang. Anggaran di MPR ini malah turun, turun terus," kata Fadel kepada wartawan, dikutip Rabu (1/12).

Pihaknya bahkan sudah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penurunan ini. MPR juga telah mengundang Sri Mulyani untuk rapat bersama membahas anggaran, namun mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu disebut kerap kali tak datang.

Senada, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak menghargai lembaga pimpinannya. Sebab, dalam beberapa kesempatan, Sri Mulyani tidak menghadiri undangan MPR untuk membahas refocusing anggaran.

Bambang menjelaskan, pimpinan MPR dalam rapat pimpinan kemarin juga meminta Sri Mulyani menghargai hubungan antarlembaga tinggi negara. Dia pun menegaskan hal yang disampaikan Fadel bahwa Menkeu saat ini sulit diajak bekerja sama dengan MPR.

"Sudah beberapa kali diundang oleh pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang. Dua hari sebelum diundang rapat, dia selalu membatalkan datang. Ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara," tegas pria yang akrab disapa Bamsoet itu.