Hanya Lewat Sambungan Seluler, GM PSPS Riau Diberhentikan Secara Tidak Hormat oleh Top Management

Sabtu, 16 Juli 2022

Edward Riansyah (Baju putih)

GILANGNEWS.COM - Batalnya pertandingan antara PSPS Riau Vs Kelantan FC banyak membuka fakta menarik. Salah satunya adalah soal pemecatan General Manager (GM) PSPS Riau, Edward Riansyah. Ternyata, pria yang akrab disapa Edu ini sudah dipecat sebelum laga digelar.

Parahnya lagi, Edu dipecat hanya melalui sambungan seluler. Tidak melalui surat resmi yang disampaikan oleh Top Management PSPS Riau.

"Saya sudah diberhentikan sejak hari Senin (12/7/2022) lalu. Pemecatan dilakukan hanya melalui sambungan seluler," ujar Edu kepada Media, Kamis (14/7/2022).

Alasan pemecatan yang dilakukan oleh Top Management juga hanya karena Edu tidak bisa hadir saat ada panggilan yang dilayangkan oleh salah seorang bagian dari top manajemen.

Saat itu, Edu tidak bisa hadir karena masih bekerja. Dan pihak Top Management juga tahu bahwa Edu memiliki pekerjaan lain di Pemerintahan Kota Pekanbaru.

"Saya ditelepon oleh salah satu top Management dan berkata bos ingin bertemu. Saya bilang saya tak bisa, karena memang saat itu sedang bekerja dan tidak bisa ditinggalkan. Saya sudah sampaikan kepada mereka. Namun tiba-tiba di sambungan seluler itu mereka bilang kalau saya tidak bisa hadir menjumpai mereka dalam satu jam ke depan, maka saya akan diberhentikan," ungkapnya.

Disinggung apakah hingga saat ini dirinya sudah menerima surat resmi terkait pemberhentian dirinya, Edu mengatakan tidak ada sama sekali.

"Sampai sejauh ini tidak ada surat diterima. Namun saya ingin menyampaikan saya selalu orang Melayu, orang Riau, punya perasaan. Dengan rasa dan perjuangan yang saya punya, saya sebenarnya tidak mau diberhentikan dengan cara seperti ini, namun itu harus saya lakukan secara profesional. Dan saya terima kok, tidak masalah," ucapnya.

"Sampai sekarang saya tidak ada ditelpon lagi, tak ada juga surat resmi sampai ke saya," imbuhnya.

Disampaikan Edu lagi, meski dirinya sudah dipecat sebelum laga digelar, dirinya tetap mengurus pertandingan yang akan dilakukan keesokan harinya.

"Karena saya mempunyai tanggung jawab untuk menjaga PSPS bahwa pertandingan harus berlanjut. Makanya saya tetap merasa bertanggung jawab untuk tetap mengurus pertandingan itu," ungkapnya.

Ditambah lagi, ini harus dilakukan sebab semuanya sudah dipersiapkan. Namun, pada akhirnya pertandingan tetap dibatalkan.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan, Bambang
menjelaskan terkait batalnya laga PSPS Riau Vs Kelantan FC.

Ia mengatakan permasalahan batal digelarnya pertandingan antara PSPS Riau melawan klub Malaysia Kelantan FC yang disebut-sebut karena uang keamanan Rp40 juta, ternyata bukan permintaan dari Polresta Pekanbaru. Sebelumnya sempat heboh diberitakan bahwa uang tersebut diminta oleh kepolisian dengan alasan uang pengamanan.

Ia mengungkapkan, bahwa tidak ada permintaan dari Polresta Pekanbaru terkait uang keamanan sebesar Rp40 juta. Namun, uang sejumlah tersebut memang adalah inisiatif dari Panitia Pelaksana.

"Jadi saya luruskan, Polresta Pekanbaru tidak ada meminta uang keamanan Rp40 juta. Namun itu memang seperti honor atau inisiatif dari kami, karena biasanya siapa yang membantu ada uang yang kami kasih dengan nominal yang berbeda-beda," kata Bambang, Kamis (14/7/2022).

Bambang mencontohkan, seperti penjaga tiket serta perangkat-perangkat pertandingan memang selalu diberikan honor dikarenakan sudah membantu panitia dalam jalannya pertandingan.

Lebih jauh, Bambang mengaku awalnya menyiapkan uang Rp5 juta untuk biaya honor serta makan minum kepada aparat kepolisian. Namun dikarenakan Polresta Pekanbaru menyiapkan 430 personel, otomatis kata Bambang, biaya yang dikeluarkan lebih banyak.

"Jadi kami minta 100 personel dan sudah kita siapkan Rp5 juta. Namun Polresta Pekanbaru menjelaskan bahwa ini ada pemain asing dan harus penjagaan lebih ketat sehingga menyiapkan 430 personel. Otomatis setelah kita hitung-hitung, sampai Rp50 juta untuk biaya honor untuk makan dan minum petugas yang berjaga," cakapnya.

Terkait postingan akun Instagram PSPS Riau yang menyatakan bahwa Polresta Pekanbaru meminta uang sebesar Rp40 juta untuk biaya keamanan, Bambang menilai manajamen PSPS Riau yang baru salah menilai masalah tersebut.

"Manajemen yang baru ini menilai karena diminta uang sebesar Rp40 juta mereka tidak mau membayar dan tidak mau main. Sedangkan kemarin itu sudah tinggal main saja, tapi dari Top Manajemen Kelantan FC mereka tidak mau keluar dari locker room untuk menjalankan pertandingan," ungkapnya.

"Pihak polisi kan sudah ada di dalam Stadion Utama Riau. Jadi setelah saya bersama Bapak Edward Riansyah (manajemen lama) menyampaikan ayok kita bertanding, namun mereka tidak mau," pungkasnya.