Berdalih Defisit, RSUD Madani Pekanbaru Potong Gaji Tenaga Harian lepas 50 Persen

Rabu, 23 November 2022

Ilustrasi Rumah Sakit.

GILANGNEWS.COM - Para tenaga harian lepas (THL) RSUD Madani Pekanbaru, mengaku gaji mereka dipotong hingga 50 persen. Pemotongan itu dilakukan sudah dua bulan. Ratusan THL tersebut dengan sejumlah profesi, seperti dokter, perawat, pegawai dan cleaning service. Mereka menerima transferan gaji tidak seperti bulan sebelumnya. Pada September dan Oktober di tanggal 21, gaji mereka dipotong 50 persen.

"Iya Pak, gaji kami THL RSUD Madani terpotong 40-50 persen setelah gajian kemarin. Gaji yang dipotong yaitu bulan September dan Oktober," ujar salah seorang sumber THL RSUD Madani inisial R, Rabu (23/11).

Bahkan, para THL tidak mendapat pemberitahuan dari pimpinan RSUD Madani. Mereka hanya mendapat kabar bahwa gajinya dipotong karena adanya defisit APBD Pekanbaru.

"Itulah, tidak ada alasan yang jelas soal pemotongan gaji kami. Cuma kabarnya tidak ada dana lagi (APBD)," jelasnya.

R mengaku ada sekitar 600-700 orang THL yang gajinya dipotong. Namun gaji pegawai yang berstatus ASN dan outsourcing tidak mengalami pemotongan.

"Sekitar 600-700-an orang yang dipotong gajinya. Kan biasanya Rp2 jutaan lebih, sekarang cuma Rp1,2 juta dan baru kami terima kemarin. Kami heran karena di RSUD Madani saja, THL lain di Pemko Pekanbaru tidak ada potongan," keluhnya.

Pemotongan gaji berimbas pada kehidupan para THL. Bahkan, mereka terlilit utang. Karena gaji yang selama ini untuk menutup kebutuhan harian sudah berkurang alias minus.

"Saat gaji kami penuh saja masih harus cari pinjaman untuk kebutuhan harian. Sekarang banyak pula dipotong, tentu banyak kawan-kawan terlilit utang juga," jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Madani, Arnaldo Eka Putra membenarkan adanya potongan gaji THL. Dia mengaku pemotongan gaji karena APBD Pemkot Pekanbaru mengalami defisit.

"Anggaran kita banyak defisit, itu kan THL gaji dari APBD. Makanya kita tak tahu lagi bagaimana caranya karena yang defisit bukan hanya kita. Adik-adik THL ini bisa mengadu sama kami, lalu kami sama siapa mengadu," kata Arnaldo.

Arnaldo menyebutkan, pihaknya tetap akan mencari solusi untuk gaji THL tersebut. Salah satu caranya dengan mencari anggaran lewat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Menurutnya, potongan gaji sendiri terjadi baru kali ini. Sebab, selama ini gaji seluruh pegawai di RSUD Madani tak pernah terlambat dan dapat potongan.

"Dua bulan (pemotongan), pada September dan Oktober, sebelum ini malah RS Madani selalu lebih dulu. Di ujung ini memang ya anggaran tidak ada," pungkasnya.