4 Fakta Nyonya Lee, pengusaha pabrik gula pendukung Gubernur Lampung yang memiliki lahan seluas Singapura.

Ahad, 07 Mei 2023

GILANGNEWS.COM - Nama Nyonya Lee menjadi sorotan publik usai kasus Bima Tiktoker mengkritiki Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.

Dilansir dari Serambinews.com, Kamis (20/4/2023) Nyonya Lee adalah pengusaha kaya yang telah mendukung Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung sejak 2018 silam.


Dikabarkan bahwa Nyonya Lee adalah orang terkaya di Lampung yang memiliki lahan seluas Singapura.


Lantas, siapa Nyonya Lee? apa hubungannya dengan Gubernur Lampung usai kasus viral kritikkan Bima Tiktoker? berikut faktanya.

1. Hubungan Nyonya Lee dengan Gubernur Lampung

Pemilik asli nama Purwanti Lee adalah pengusaha kaya yakni bos pabrik gula Sugar Group Companies.

Ia disebut-sebut sebagai orang terkaya di Lampung yang telah mendukung Arinal Djunaidi.

Disorotinya Nyonya Lee usai viralnya foto kebersamaan dirinya dengan Arinal Djunaidi.

Momen tersebut ramai diperbincangkan lantaran hebohnya Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung yang telah dikritiki Bima Tiktoker sebelumnya.

Jauh sebelum mendukung Arinal Djunaidi, Nyonya Lee pernah mendukung Calon Gubernur Rido Ficardo pada Pemilu 2014.

Saat itu, calon gubernur yang dipilih Nyonya Lee masih berusia 34 tahun dan menjadi gubernur termuda se-Indonesia.

Namun, pada 2018 Nyonya Lee disebut pecah kongsi dengan Ridho, serta beralih mendukung Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung.

Dukungan Nyonya Lee kepada Arinal disebut-sebut sebagai pembajakan demokrasi.

Bahkan, Akademisi Universitas Lampung Yusdianto menyebutkan dukungan Nyonya Lee itu sebagai bentuk pengamanan perusahaan yang berkaitan dengan lahan.

Sempat di respon oleh pihak Arinal, Yuhadi yang keberatan atas komentan Yusdianto.

Yuhadi sebut bahwa tidak ada salah atas dukungan tersebut.

Ia justru mempertanyakan pihak-pihak yang mempersoalkan dukungan Nyonya Lee kepada Arinal Djunaidi.

2. Pengusaha Kaya

Nyonya Lee adalah bos dari pabrik gula Sugar Group Companies.

Salah satu produk terkenalnya hingga saat ini adalah Gulaku.

Diketahui, saudara Nyonya Lee, Gunawan Yusuf disebut mengusai lahan HGU perkebunan tebu terluas di negeri ini.

Tak hanya itu, bersama saudaranya Nyonya Lee juga menguasai pabrik gula terbanyak di Tanah Air sebanyak 75.667 hektare.

Karenanya, Nyonya Lew disebut sebagai orang terkaya di Lampung dan memiliki lahan seluas Singapura.

3. Sugar Group Companies

Sugar Group Companies merupakan grup pabrik gula yang beroperasi di Lampung.

Grup ini terdiri dari PT. Sweet IndoLampung, PT Indolampung Perkasa, PT. Gula Putih Mataram, dan PT. Indolampung Distillery.

Dahulu, semua perusahaan terpisah, sebelum akhirnya di akuisisi oleh Grup Garuda Panca Artha untuk kemudian digabungkan menjadi Sugar Group Companies.

Salah satu produk gula kemasaannya yakni Gulaku.

4. Sosok Nyonya Lee

Dilansir dari Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Purwanti Lee adalah seorang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Salah satunya nampak pada kepeduliannya terhadap pendidikan anak-anak di daerah perkubunan tebu di Lampung.

Ia mendirikan SMA Sugar Group dan merombak pendidikan disana menjadi jauh lebih modern serta berkualitas.

Sejak 2008, Purwanti Lee memberikan beasiswa bagi mereka yang lulus dari SMA Sugar Group dan masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Misalnya perguruan tinggi UGM, ITB, UI, dan IPB.

Mereka yang mendapatkan beasiswa akan diberi asrama, uang saku, biaya kuliah gratis, hingga penunjang lainnya selama berkuliah

Hingga mereka lulus kuliah, nantinya mereka akan kembali ke perusahaan sebagai karyawan Sugar Group Companies.

Tak hanya SMA, Nyonya Lee juga mendirikan SD, SMP, dan SMK bagi penduduk di luar perkebunan tebu.

Bahkan, Guru-guru diberi kesempatan untuk kuliah S1 di Universitas Terbuka dengan berkewajiban mengajar di sekolah tersebut selama 10 tahun.

Semua yang dilakukan oleh Purwanti Lee atau disapa Nyonya Lee ini tak lepas dari didikan ibundanya.

Ia menyebutkan segala yang dilakukannya untuk meneruskan visi misi ibunda, Rachmiwatt yang terus meningkatkan kesejahteraan warga. (*)