Keterangan Foto: Muflihun, Sekretaris DPRD Provinsi Riau, dengan penuh khidmat mencium wangi bekas keringat Rasulullah SAW yang tertinggal di sorban suci peninggalan beliau, dalam acara sakral pembentangan benda-benda peninggalan Rasulullah di Balai Lemba
PEKANBARU - Balai Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menjadi tempat di mana spiritualitas dan sejarah bertemu dalam sebuah acara sakral, yakni pembentangan benda-benda peninggalan Rasulullah SAW. Acara yang berlangsung dari 9 hingga 18 Agustus 2024 ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Muflihun, Sekretaris DPRD Provinsi Riau, yang turut hadir pada Selasa (13/8/2024).
Dalam suasana yang penuh khidmat, Muflihun bersama ratusan masyarakat, tokoh agama, dan pejabat pemerintah menyaksikan langsung peninggalan-peninggalan Rasulullah SAW yang dipercaya memiliki nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa. Di antara benda-benda tersebut, terdapat janggut, rambut, tongkat, jejak telapak kaki, serpihan sorban, dan berbagai artefak lainnya yang tersertifikasi dari tempat-tempat suci seperti Malaysia, Brunei, Madinah, dan Jordania.
Namun, bagi Muflihun, momen paling berharga dari acara tersebut adalah ketika dirinya diberikan kesempatan untuk mencium aroma bekas sorban Rasulullah SAW. Dengan penuh haru, ia mengungkapkan, "Cium aroma Rasulullah adalah anugerah terbesar dalam hidup saya. Ini bukan hanya pengalaman spiritual, tetapi juga momen yang akan selalu saya kenang sepanjang hidup."
Pernyataan tersebut mencerminkan betapa mendalamnya makna acara ini bagi Muflihun, yang melihat kesempatan tersebut sebagai bentuk penghormatan tertinggi terhadap warisan Nabi Muhammad SAW. "Peninggalan ini mengingatkan kita akan betapa besar jasa Rasulullah dalam menyebarkan Islam. Melalui pembentangan ini, kita dapat lebih memahami serta menghargai warisan yang beliau tinggalkan," tambahnya.
Acara ini memang menjadi magnet bagi umat Islam di Riau. Selain kesempatan untuk melihat secara langsung peninggalan Rasulullah, acara ini juga terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Muflihun mengimbau masyarakat Riau untuk tidak melewatkan momen berharga ini dan berharap agar Ketua RT dan RW turut menyebarkan informasi ini kepada warganya.
Selain memamerkan peninggalan Rasulullah, acara ini juga diiringi dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti doa bersama dan ceramah yang mengangkat tema kebesaran Rasulullah SAW dalam kehidupan umat Islam. Untuk memastikan keamanan, panitia melibatkan aparat dari TNI-Polri, sehingga acara ini berlangsung dengan tertib dan aman.
Kehadiran Muflihun, beserta sejumlah pejabat penting lainnya, memberikan bobot lebih pada acara ini, yang diharapkan dapat menjadi agenda tahunan di Riau. "Acara ini tidak hanya mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga mengukuhkan LAM Riau sebagai lembaga yang menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat dan keagamaan di Provinsi Riau," tuturnya.
Dengan antusiasme yang begitu tinggi dari masyarakat, Muflihun optimis bahwa acara seperti ini akan semakin besar dan meriah di masa depan, memperkuat semangat keislaman dan persatuan di tengah masyarakat Riau.