Alat Peraga Kampanye Calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Nomor Urut 1 Muflihun dan Ade Hartati di rusak OTK
GILANGNEWS.COM - Di tengah riuhnya kontestasi politik di Pekanbaru, kampanye pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Muflihun dan Ade Hartati, diganggu aksi vandalisme. Spanduk dan baliho pasangan ini kerap dirusak oleh orang tak dikenal (OTK), memicu kemarahan tim pemenangan. Puncaknya, Ketua Tim Pro UUN, Abdul Khair Zubir, mengeluarkan sayembara dengan hadiah Rp 5 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap pelaku dengan bukti video.
“Politik Pekanbaru sudah tidak sehat lagi. Spanduk kami dipasang dengan baik, tapi dirusak, sedangkan spanduk calon lain tetap berdiri kokoh. Kita akan memberikan uang Rp 5 juta bagi masyarakat yang bisa menangkap pelakunya dan langsung laporkan ke pihak berwajib,” kata Abdul Khair, dalam konferensi pers yang digelar Kamis (3/10/2024).
Sejak awal kampanye, aksi pengrusakan ini menjadi ancaman serius bagi pasangan Muflihun-Ade. Spanduk-spanduk mereka hilang, robek, atau rusak hanya dalam waktu semalam setelah dipasang. Beberapa spanduk yang terpasang di perumahan warga bahkan lenyap tak bersisa keesokan harinya.
"Spanduk yang dipasang malam ini, paginya sudah rusak. Dan anehnya, hanya spanduk kami yang dirusak, sementara spanduk pasangan lain masih kokoh berdiri," ujar Abdul Khair dengan nada kecewa.
Aksi sabotase ini, menurutnya, merata di seluruh titik kampanye di Kota Pekanbaru. Wilayah-wilayah yang telah dipasangi spanduk mengalami pengrusakan dalam waktu singkat. Kondisi ini dinilai sangat merugikan, terutama karena spanduk dan baliho merupakan alat penting dalam memperkenalkan visi-misi kandidat kepada warga.
“Ini bukan sekadar soal pengrusakan materi kampanye. Ini tindakan yang merusak demokrasi,” tegasnya.
Langkah sayembara dengan imbalan tunai ini bukan hanya dimaksudkan untuk menangkap pelaku, tetapi juga sebagai peringatan bahwa kampanye hitam dan sabotase tidak akan dibiarkan merajalela. Abdul Khair juga meminta agar seluruh pasangan calon menjaga etika dalam berkompetisi dan menghindari kampanye hitam yang dapat merusak proses demokrasi.
Pihak Pro UUN saat ini tengah sibuk memperbaiki dan mengganti spanduk yang dirusak, sembari berharap tidak ada lagi insiden serupa di sisa masa kampanye.