JAKARTA - SANDIAGA UNO buka suara soal kans menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia belum memutuskan untuk mendaftar sebagai Ketum PPP karena masih menunggu panduan yang bakal ditentukan lewat musyawarah kerja nasional PPP.
"Kita tunggu hasilnya dan tentunya kita hormati keputusan dari para pemangku kepentingan di PPP," katanya saat ditemui usai acara perayaan satu dekade Partai Perindo di Jakarta, Sabtu (14/12).
Mantan calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 itu berpendapat PPP harus mampu bersatu untuk dapat kembali ke Senayan. Diketahui, PPP tidak mengirimkan satu pun wakilnya sebagai anggota DPR RI periode ini karena perolehan suaranya pada Pileg 2024 kurang dari ambang batas parelemen 4%.
"PPP ini sudah hampir beberapa tahun ini dihadapkan beberapa masalah, tapi untuk menghadapi masalah, tersebut tantangan tersebut bisa kita atasi dengan syarat kita harus bersatu," jelas Sandi.
Menurut Sandi, sebagai partai Islam tertua di Tanah Air, PPP diharapkan mampu kembali berkontribusi membangun bangsa, terutama ikut mengawal proses menuju Indonesia Emas 2045. Ia mengakui sudah berkomunikasi dengan sejumlah senior politik terkait masa depan PPP, termasuk dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Diketahui, Sandi melakukan sowan ke kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (12/12). Sandi mengakui sempat meminta nasihat Jokowi dalam pertemuan tersebut soal PPP.
"Kemarin saya bicara sama bapak Jokowi dan meminta nasihat, meminta pandangan beliau. Dan beliau menyampaikan PPP ini memiliki potensi yang sangat luar biasa jika bisa terus dekat dengan masyarakat," pungkas Sandi.