Ida Yulita Susanti Sudah Dipecat dari Golkar, Lalu Apa Kapasitasnya di Acara Itu ?

Ahad, 09 Maret 2025

Muhammad Yasmin

GILNGNEWS.COM - Riak politik internal Partai Golkar Riau kian memanas. Aroma persaingan untuk merebut posisi Ketua DPD I Golkar Riau mulai menyeruak, menghadirkan drama yang penuh intrik dan manuver politik.

Di tengah persiapan Musyawarah Daerah (Musda) yang kabarnya akan digelar dalam waktu dekat, ketegangan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu semakin tak terbendung.

Panasnya situasi ini ditandai dengan saling tuding dan pernyataan tajam yang melibatkan sejumlah tokoh berpengaruh di Partai Golkar Riau.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah pernyataan Ida Yulita Susanti di media yang menyebut Wakil Gubernur Riau, SF Harianto, tidak mengundang Parisman Ihwan dalam sebuah acara resmi.

Pernyataan tersebut memantik respons keras dari Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Provinsi Riau, Muhammad Yasmin. Dengan nada geram, Yasmin membantah keras tudingan tersebut dan menuding balik bahwa justru Ida dan tokoh lainnya yang hadir tanpa undangan.

“Saat itu, Wakil Gubernur Riau, SF Harianto, mengundang Ketua Bidang Pemuda DPP Golkar sekaligus Ketua Umum AMPG, Said Aldi Al Idrus. Said kemudian mengajak Parisman Ihwan selaku Sekretaris DPD I Golkar Riau dan saya sebagai Sekretaris AMPG Riau untuk mendampinginya,” ujar Yasmin, Minggu (9/3).

Yasmin menjelaskan bahwa kehadiran mereka adalah bagian dari undangan resmi SF Harianto. Namun, suasana justru memanas ketika Ida Yulita Susanti tiba-tiba mengambil kesempatan berbicara dalam acara tersebut.

“Saat Ida diberi kesempatan berbicara, mereka justru menyampaikan pernyataan yang sangat tendensius, seolah-olah mengendorse SF Harianto untuk maju dalam bursa pencalonan Ketua DPD I Golkar Riau,” ujar Yasmin dengan suara meninggi.

Yasmin mempertanyakan kapasitas Ida dalam acara tersebut. Menurutnya, jika acara itu adalah undangan resmi dari Wakil Gubernur, maka seharusnya yang berbicara adalah pejabat pemerintah yang memiliki kapasitas, bukan pihak yang tidak berwenang.

Tak hanya itu, Yasmin juga menyoroti status kepengurusan Ida Yulita Susanti di tubuh Partai Golkar. “Kalau dia berbicara sebagai Wakil Ketua DPD II, itu salah besar. Setahu saya, Ida sudah dipecat dari Partai Golkar saat dirinya berkhianat pada Pilgubri 2024 lalu,” tegas Yasmin.

Pemecatan Ida, lanjut Yasmin, sudah sah berdasarkan surat keputusan yang ditandatangani oleh Ketua DPD I Golkar Riau, Syamsuar, dan Sekretaris DPD I, Indra Gunawan dan begitu juga di pengurusan Soksi sudah di pecat.

“Jadi yang sebenarnya tidak diundang adalah  Ida Yulita Susanti, Karena undangan itu murni datang dari Wakil Gubernur Riau untuk pihak-pihak tertentu,” kata Yasmin dengan nada tegas.

Pernyataan Yasmin ini seolah menambah bara api dalam konflik internal Golkar Riau. Jelang Musda yang kian dekat, manuver politik para tokoh di partai tersebut semakin memanas.

Musda Golkar Riau diprediksi akan menjadi panggung pertarungan politik yang sarat dengan strategi, lobi-lobi, dan manuver untuk merebut kursi ketua.