Bukan Bayi yang Lahir, Tapi Alice Melahirkan Ini

Senin, 20 Februari 2017

Tumor seberat setengah kg

GILANGNEWS.COM - Kisah memilukan dialami oleh wanita bernama Alice Hall.

Kisah ini diberitakan oleh Mirror.co.uk pada Sabtu (18/2/2017).

Awalnya Alice mulai merasa sakit suatu pagi di bulan Juni lalu.

Dia memutuskan untuk melakukan tes kehamilan dan garis biru muncul pada testpack-nya.

Seorang dokter memberitahunya bahwa dia telah 'telat' empat minggu.

Itu adalah sebuah kejutan yang menyenangkan bagi Alice dan pacarnya.

Dia baru berusia 20 tahun, meskipun itu tidak direncanakan, tapi pacarnya, Christopher Tolles mengaku senang.

Alice pernah berhubungan badan dengan Christopher (24 tahun) selama sembilan bulan dan mereka berdua masih sangat muda.

"Meskipun demikian, kita tahu kita akan melangkah dan menjadi orang tua yang baik ketika saatnya tiba" ungkap Alice.

Tapi setelah delapan minggu, Alice mulai pendarahan.

"Prihatin, saya bergegas ke dokter dan saya diminta melakukan scan ke Hereford County Hospital," kata Alice.

Setelah itu, petugas medis mengatakan bahwa Alice sedang mengalami keguguran.

"Tapi tes kehamilan menyatakan saya masih hamil, karena rahim saya pikir ada bayi di sana karena tubuh saya meniru gejala-gejala kehamilan," ujar wanita berambut panjang ini.

Hari berikutnya, Alice kembali untuk lebih banyak tes yang mengungkapkan kadar hormonnya telah membaik dan menunjukkan dia hamil.

Pada titik ini, petugas medis pikir Alice akan memiliki ketakutan keguguran.

Makanya mereka menyuruh Alice pulang ke rumah dan kembali ke rumah sakit jika mulai berdarah lagi.

Seminggu kemudian Alice merasa kondisinya membaik.

"Mereka pikir saya sedang mengalami kehamilan ektopik, di mana janin tumbuh di dalam tuba fallopi bukan rahim, jadi saya menjalani laparoskopi lubang kunci sehingga dokter bisa melihat ke dalam" cerita Alice.

Hal ini menunjukkan ada yang bengkak di rahim Alice tapi dokter tidak tahu apa itu.

Tapi jelas itu bukan kehamilan yang layak.

Alice merasa lega dokter tidak berpikir itu adalah kehamilan ektopik.

Namun dia juga merasa sedih jika nanti tidak bisa hamil lagi.

Sayangnya, satu minggu kemudian, Alice mengalami pendarahan lagi.

Dokter melakukan ERPC, di mana jaringan kehamilan akan dihapus dari rahim.

Dua hari setelah prosedur, dokter memberikan hasil tes darah dan menunjukkan bahwa hormonnya telah menunjukkan dia tidak hamil.

"Tapi dua hari kemudian aku menjalani tes lain dan hormon saya punya kejutan lagi, seolah-olah aku masih hamil," ujar Alice

"Itu sangat membingungkan, tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi dalam diri saya" tambahnya.

Alice kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Charing Cross di London karena mereka mencurigai sesuatu yang lebih serius sedang terjadi.

Akhirnya, Alice didiagnosis dengan gestational tropho-blastic neoplasia (GTN), yang telah menyebabkan tumor tumbuh di dalam rahim.

Paramedis menegaskan bahwa itu kanker.

"Dokter mengatakan kepada saya bahwa GTN adalah penyakit yang sangat langka hanya dirawat oleh dua rumah sakit di Inggris dan Rumah Sakit Charing Cross hanya menangani 120 pasien seperti itu dalam setahun" kata Alice.

Pada bulan Juli 2016, dua minggu kemudian, Alice menjalani tes lagi.

Alice menjalani tes X-ray dan MRI yang menunjukkan ada tumor ukuran janin dalam rahimnya.

Tim medis tidak bisa mengoperasinya karena ada pembuluh darah besar berjalan ke dalamnya.

Jika dipotong, itu bisa menyebabkan Alice mati dan kehabisan darah.

"Itu benar-benar menyedihkan," ungkap Alice.

Alice kemudian diberi 8 sesi kemoterapi dosis rendah mulai dari bulan Juli yang menghentikan pertumbuhan tumor.

"Tapi hal lebih buruk datang. Aku terbangun dengan rasa sakit yang menyiksa di 5.30 suatu pagi di bulan September. Ketika saya menelepon dokter, dia menegaskan saya secara efektif dalam proses persalinan," cerita Alice.

"Saya dibawa ke Hereford County Hospital dan mengatakan aku harus memberikan 'kelahiran' ke tumor, yang beratnya sekitar satu pon," tambahnya.

Setelah pulih, Christopher dan Alice berencana untuk mencoba memiliki bayi.

"Dokter tidak melihat alasan mengapa saya tidak dapat memiliki bayi di masa depan, tetapi mereka mengatakan kemungkinan hal ini terjadi pada saya lagi lebih tinggi," kata Alice.***