Jika Tak Ingin Pekanbaru jadi Kota Sampah, DPRD Minta Pemko Segera Cairkan Gaji THL

Senin, 03 April 2017

Pasukan kuning saat bertugas

PEKANBARU, GILANGNEWS.com - Tahun 2017 sudah memasuki bulan April, namun gaji Tenaga Harian Lepas (THL) kebersihan,  Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) baru dibayar satu bulan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Yang mana baru dibayar bulan Januari, sementara Februari, Maret masih belum dibayarkan. Tindakan Pemko ini sangat mengkhawatirkan. Karena ini berdampak pada kembalinya Pekanbaru menjadi kota sampah, dimana-mana sampah, dan sampahnya menggunung.

Ini disampaikan anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ruslan Tarigan dilansir riaupos,co Ahad (2/4). Pemko dituding lalai dan tidak ada perhatian sama sekali untuk memenuhi kewajiban membayar gaji buruh sampah. Padahal, tegasnya, buruh sampah ini sangat menentukan kebersihan kota hingga mendapatkan piala Adipura, meski dua tahun belakangan tidak dapat.

‘’Saya khawatir, Pekanbaru jadi kota sampah lagi seperti tahun 2016 . Saat itu kita tahu seluruh buruh sampah demo, dan Pekanbaru jadi kota sampah. Kejadian itu menjadi viral, dan nasional,’’ kata Ruslan lagi.

Untuk itu, Ruslan yang juga merupakan anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru ini, kembali menegaskan, supaya Pemko Pekanbaru secepatnya mencairkan gaji THL kebersihan ini. ‘’Bila perlu bayarkan dua bulan langsung, Februari dan Maret, kenapa rupanya? Tidak akan rugi Pemko jika memberikan sekali dua bulan,’’ tegasnya.

Dengan situasi saat ini, Ruslan bertanya, kemana perginya hati Pemerintah Kota yang dipimpin Pj Wako Edwar Sanger ini, dan dibantu oleh Sekretaris Kota (Sekko) M Nur selaku pemegang kendali keuangan Pemko. ‘’Jalan-jalan ke Bali secara massal mereka bisa, sementara hak THL tidak dibayar, kemanalah hati para pemimpin kota ini,’’ tanyanya.

Soal adanya rencana buruh sampah akan  protes dan akan mengantarkan sampah ke halaman kantor Wali Kota, Ruslan yang juga merupakan kader PDI Perjuangan ini, tidak melarangnya. ‘’Ya itu, hak mereka (THL, red) siapa yang bisa melarangnya, orang mereka menuntut hak nya yang masih digantung Pemko,’’ katanya.

Intinya, kara Ruslan Pemko jangan diam. ‘’Sekali lagi saya sampaikan, Pemko harus cepat cari solusi. Jangan hanya ribut soal pengurangan THL saja, karena ini tidak penting. Yang paling penting itu, bayar gaji buruh itu,’’ tegasnya lagi.

Jika semua sudah dibayarkan, kata Ruslan, baru dibahas ulang. ‘’Sedang ramai saja THL sampah ini Pekanbaru menjadi tempat wisata sampah, apalagi kalau dikurangi, mikir dong!,’’ tuturnya.

Saat ini saja, ditambahkan Ruslan lagi, sudah banyak warga mengeluhkan sampah banyak tidak diangkut. dan warga terpaksa mengantar sendiri sampahnya ke TPS terdekat. ’’Ini salah satu dampaknya, cobalah pikirkan, jangan syur-syur sendiri aja yang dipikirkan,’’ tutupnya.***