Terungkap, Ini Penyebab Kecelakaan Maut yang Tewaskan Satu Keluarga di Kuok Kampar

Jumat, 25 Agustus 2017

BANGKINANG, GILANGNEWS.com - Kepolisian Resor Kampar masih memburu Jacson P Togatorop (42) pengemudi Truk Intercooler atau Tronton yang kabur setelah kecelakaan maut di Kilometer 1 Jalan Lintas Rantau Berangin-Pasir Pengaraian, Kamis (24/8/2017).

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kampar, AKP Mas'ud Ahmad melalui Kepala Unit Kecelakaan, Ipda Angga Dewansyah mengungkapkan, truk yang dikemudikan Jacson, warga Deli Serdang, Sumatera Utara, mengalami rem blong, diduga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan tersebut.

‎Angga menjelaskan, Kamis pagi sekira pukul 08.40 WIB, Truk Tronton BK 9216 BH bergerak dari arah Pasir Pengaraian ke arah Rantau Berangin.

"Di jalan tikungan, truk mengalami rem blong dan lepas kendali sehingga bergerak ke sisi lajur kanan jalan," jelasnya, Kamis sore.

Menurut Angga, pada waktu bersamaan, Truk Colt Diesel BM 9706 TG yang dikemudikan Hengki (30), warga Desa Siabu Kecamatan Salo datang dari arah berlawanan. Tronton menabrak sisi kanan Colt Diesel, lalu terbalik. Naasnya, Mobil Suzuki Carry BM 1499 MA yang dikemudikan Novrizal (34) melintas ke arah Pasir Pengaraian.

"Truk Tronton oleng dan terbalik menimpa mobil Suzuki Carry," kata Angga.

Angga mengungkapkan, Novrizal, istri dan dua anaknya di dalam Suzuki Carry tewas di tempat. Sedangkan Hengki mengalami luka berat di bagian kepala dan harus dirawat di rumah sakit.

Suzuki Carry ini berisi satu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan kedua anaknya, tewas dalam kecelakaan maut itu. Mereka dimakamkan di liang lahat yang sama di Desa Kampung Panjang Kecamatan Kampar Utara pada sore harinya.

Putri pertama mereka, Anisa Sakira belum sampai tiga tahun dan adinya laki-laki, Muhammad Rasyid Habibullah masih bayi baru berusia dua bulan. Makam satu keluarga digali melebar di Desa Kampung Panjang.

Efrinaldi, salah satu keluarga, menceritakan, ibu Hazrianis berada di ladang saat mendengar kabar naas itu. Saat ia kembali dari ladang, keluarga dan tetangga sudah memadati rumah. "Keluarga memang sangat kaget," katanya.

Efrinaldi menceritakan, pagi itu, keluarga ini hendak pergi ke Kabun, Rokan Hulu untuk berdagang. Novrizal sehari-harinya menjual sayur mayur. "Anaknya selalu dibawa karena masih kecil-kecil. Nggak ada yang jaga di rumah," pungkasnya.