Tak Diajak Minum Tuak ke Tempat Bermusik, Korban Tewas Ditusuk Pisau di Perut dan Dada

Senin, 26 Februari 2018

Tersangka dan barang bukti diamankan Polsek Rumbai.

GILANGNEWS.COM - Duel maut di warung tuak terjadi di Kota Pekanbaru, tepatnya di Kecamatan Rumbai. Akibat perkelahian tersebut, satu orang tewas akibat luka tikaman di bagian perut dan dadanya

Informasi yang dihimpun wartawan, Senin (26/2/2018), peristiwa ini terjadi di Jalan Yos Sudarso KM 08, depan SPBU RT 03 RW 01 Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau.

Korban tewas bernama N (36) warga Perumnas Baru, Jalan SMAN 13, Kelurahan Muara Fajar Barat, Kecamatan Rumbai.

Sementara pelakunya adalah adik beradik bernama Maruli Butar-Butar (36), warga Jalan Yos Sudarso Gang Subur Mas KM 22, Kelurahan Muara Fajar Kecamatan Rumbai, dan Jayadi Butar-Butar (23), warga Jalan Katio Gg Dakota, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru.

Kejadian berawal saat korban bertemu dengan tersangka Maruli dan kemudian minum tuak bersama di kedai tuak yang ada di Jalan Yos Sudarso KM 20 Muara Fajar.

Lantaran tak ada musik, saat itu korban mengajak tersangka untuk pindah minum ke kedai tuak yang ada di KM 8 Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai.

Tersangka Maruli pun menuruti ajakan korban sambil berkata jika dirinya hanya memiliki uang Rp12 ribu. Lalu korban menimpali dengan mengatakan kalau uang cuma Rp12 ribu manalah bisa buat minum. Akhirnya Maruli ditinggalkan oleh korban ke cafe KM 8 Jalan Yos Sudarso depan SPBU.

Merasa tidak senang dikatakan tak punya uang oleh korban, tersangka lalu menelpon adiknya Jayadi untuk menyuruhnya datang menemuinya.

Saat itu tersangka Maruli yang telah emosi dalam percakapan telepon dengan adiknya dan meminta dia datang. "Datanglah kesini ada orang hebat tukang minum darah orang, aku tunggu di cafe dekat galon (SPBU) KM 8," kata Maruli kepada adiknya.

Tersangka Jayadi yang saat itu masih di rumahnya, mendengar abangnya dilecehkan kemudian mempersiapkan dirinya dengan membawa sebilah pisau untuk membantu abangnya. Setiba di tempat janjian, kemudian disaksikan saksi Kim Sastra Butar-Butar (25), ketiganya lalu berangkat menuju ke cafe yang ada di KM 8 Jalan Yos Sudarso untuk menemui korban yang saat itu sedang minum tuak bersama dua rekannya, Bungaran Panjaitan (37) dan Ilham Panjaitan (30).

Dicafe tersebut, tersangka Maruli masuk dan sengaja mencari keributan dengan berjoget joget rusuh didepan korban bertiga.

Melihat hal tersebut, Bungaran dan korban lalu menyarankan supaya tersangka Maruli pulang ke rumah dan jangan membuat ribut di cafe tersebut. Saat itu sempat terjadi perang mulut. Karena tersangka Maruli sudah tidak senang dengan korban, lalu menarik korban duel hingga terjadi perkelahian dengan disaksikan Jayadi dan Kim yang sejak awal menunggu di pintu cafe.

Saksi Bungaran dan Ilham yang melihat keributan tersebut mencoba melerai, namun dilarang oleh tersangka Jayadi dengan ancaman akan di tikam jika membantu.

Mendapat ancaman dan melihat Jayadi memegang pisau, Bungaran dan Ilham mundur dan tak berani melerai perkelahian tersebut.

"Dalam duel itu tersangka Maruli kalah. Melihat abangnya kalah, Jayadi langsung mengejar korban dan menikam sebanyak dua kali dibagian perut dan dada. Korban roboh bersimbah darah," ungkap Kapolsek Rumbai AKP Henni Erawati SH.

Setelah dibawa ke Puskesmas Muara Fajar yang kemudian di rujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau, nyawa korban N tak bisa diselematkan.

Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka Jayadi. "Saat ini kedua pelaku telah diamankan di Mapolsek Rumbai berikut barang bukti sebilah pisau dapur dan beberapa barang bukti lainnya," kata Henni sambil menambahkan bahwa perkelahian ini penyebabnya sepele, hanya karena tak punya uang dan tak diajak ke kedai tuak yang ada musiknya, pelaku emosi.