Kampanye di Inhil, Ini Harapan Warga kepada Pasangan Firdaus-Rusli

Selasa, 27 Maret 2018

GILANGNEWS.COM - Dalam melaksanakan kampanye di Kabupaten Indragiri Hilir, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau Firdaus-Rusli Effendi menemukan sejumlah persoalan yang harus menjadi perhatiannya jika menjadi gubernur Riau.

Sejumlah persoalan utama itu diantaranya, masalah infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan daerah-daerah di Indragiri Hilir, dan harga kelapa atau kopra yang belum sesuai dengan harapan masyarakat.

Padahal diketahui Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) merupakan salah satu penghasil kelapa terbesar di Indonesia. Diketahui hampir separuh masyarakat Inhil mengantungkan hidupnya pada perkebunan kelapa.

Diketahui harga jual kelapa di tingkat petani yang sempat pernah bertengger diharga  Rp3.400/kilogram kini terjun bebas hingga hanya berkisar Rp1.300/kg.

Lalu, ada persoalan air bersih yang hingga kini belum teratasi, keberadaan PDAM dirasa warga belum maskimal, di sebagian wilayah di Inhil warga membutuhkan sumur bor agar bisa memenuhi kebutuhan harian mereka. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok warga.

Ada juga masalah listrik yang masih menjadi masalah klasik yang hingga kini belum mampu diselesaikan. Di Inhil rasio elektrifikasi listrik PLN masih di angka 40 persen atau masih jauh dari harapan.

Abah Afrizal selaku Koordinator Pemenangan Firdaus-Rusli untuk Kabupaten Indragiri Hilir Bagian Tengah dan Utara menyebut masyarakat di daerah itu memiliki sejumlah keinginan yang diharapkan bisa dibantu oleh pasangan Firdaus-Rusli nanti jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nanti.

"Persoalan utama disini soal air bersih, di sini jarang hujan, PDAM juga tak maksimal, masyarakat minta dibuatkan sumur bor," ujarnya.

Selain itu ada persoalan harga kopra yang masih belum stabil, masyarakat tak minta banyak, mereka hanya mau harga stabil lagi seperti dulu, karena perekonomian warga bergantung kepada sektor ini. "Juga masalah infrastruktur jalan serta listrik, di sini PLN masih sering mati," sebutnya.

Kemudian soal nelayan, di sebagian daerah mayoritas warganya adalah nelayan, namun hingga kini, nelayan di Inhil dan Riau kesejahteraannya masih jauh dari harapan, belum lagi banyaknya regulasi yang kini membatasi ruang gerak nelayan yang pada akhirnya membuat hasil tangkapan mereka berkurang.

Koordinator Tim Relawan Firdas-Rusli Inhil Tengah, Syafriansah yang mewawakili para nelayan menyebut kalau hampir 90 persen warga Concong adalah nelayan, dan perekonomian mereka sangat bergantung kepada laut, namun kini perekonomian mereka terganggu karena adanya sejumlah regulasi yang membatasi ruang gerak mereka.

Akibat dari penerapan aturan tersebut perekonomian warga mulai jatuh, sehingga bisa dilihat banyak kapal yang  parkir di beberapa titik seperti di Sungai Buluh, Sungai Belah, Concong, Jajang Luar, Jajang Dalam dan Kuala enok.

Menanggapi semua persoalan itu, Firdaus menyebut pihaknya sangat memahami apa yang dialami oleh masyarakat di Inhil, dari sejumlah kunjungannya ke Inhil, Firdaus juga bisa tahu apa yang nantinya yang akan ia lakukan andai dipercaya warga untuk memimpin Riau ini. Tanpa banyak mengumbar janji, Firdaus-Rusli mengajak warga Inhil untuk mendukungnya agar nanti bersama-sama membangun Indragiri Hilir.

"Doakan kami, semoga kami bisa menjalankan amanah untuk membangun Riau lebih baik," harap Firdaus.

Keyakinan Firdaus-Rusli juga diamini oleh Ketua DPC PPP Kabupaten Inhil, Agus Salim beberapa waktu lalu, ia meyakini duet antara pasangan yang berlatar belakang ahli di bidang insfrastruktur dan tenaga pendidikan akan mampu mengatasi persoalan yang kini dihadapi warga Inhil.

Dengan melihat latar belakang Firdaus yang merupakan seorang ahli di bidang insfrastruktur, Agus Salim yakin hal ini akan diselesaikan oleh pasangan nonor urut 3 ini. Dengan akses terbuka, kata Agus, tentu kegiatan ekonomi masyarakat dapat meningkat.