Cerita Eks Reporter Metro TV Jemput Setnov Berujung Tragedi

Senin, 09 April 2018

Mantan kontributor Metro TV Hilman Mattauch kembali merunut insiden kecelakaan mobil Setya Novanto saat bersaksi di persidangan dokter Bimanesh.

GILANGNEWS.COM - Mantan kontributor Metro TV Hilman Mattauch memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan perkara dugaan merintangi penyidikan kasus korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa dokter Bimanesh Sutarjo yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (9/4).

Dalam kesaksisannya, Hilman menceritakan perihal kecelakaan yang melibatkan dirinya bersama terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP Setya Novanto (Setnov) dan mantan ajudannya, yakni Ajun Komisaris Reza Pahlevi, 17 November 2017.

Hilman menjelaskan, saat itu dirinya menjemput Setnov di DPR untuk keperluan sebagai narasumber dalam program prime time yang disiarkan di Metro TV.

Lantaran di lantai dasar gedung DPR banyak awak media, saat itu diputuskan perjalanan menuju Metro TV menggunakan mobil pribadinya.

Seperti diketahui, saat itu Setnov sedang dicari keberadaannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Itu saya yang ajak, karena di bawah banyak wartawan. Dia ingin menghindari wartawan," kata Hilman di persidangan.

"Setelah itu kami berangkat ke kantor Metro TV, pak Reza sebelah kiri saya, dan pak Novanto di belakang (bangku baris kedua) sebelah kiri," lanjut Hilman.

Menurut Hilman, saat itu dirinya dan Reza memakai sabuk pengaman atau seat belt. Namun tidak dengan Setnov lantaran seringkali berpindah-pindah atau bergeser tempat duduk.

Sepanjang perjalanan, Hilman menyebut atasannya terus menghubungi guna memastikan kehadiran Setnov. Namun karena acara prime time sudah akan dimulai sedangkan mobil yang dikendarai masih terjebak kemacetan, maka diusulkan agar terlebih dahulu wawancara dilakukan via telefon.

Setnov menyetujui wawancara via telefon, dengan catatan Hilman yang mewawancarainya. Saat itu, Setnov berdalih khawatir pernyataan yang disampaikannya akan "dipelintir".

Atas permintaam itu, pihak Metro TV pun setuju. Setelah itu, Hilman mengaku mengarahkan kendaraannya menuju perumahan Permata Hijau.

"Saya anggap kan butuh tenang. Saya arahkan ke kanan akhirnya saya maju lurus ke dalam perumahan permata hijau karena agar tenang, baru saya wawancara beliau di prime time news. Saya berhenti dulu terus jalan, terus berhenti sedikit terus jalan pelan," kata Hilman.

Usai melakukan wawancara, perjalanan menuju Metro TV dilanjutkan. Namun, kata Hilman, beberapa kali Setnov menepuk pundaknya dan menanyakan, apakah akan memakan waktu lama di Metro TV.

Hilman memastikan bahwa tidak akan memakan waktu lama di acara tersebut, namun lagi-lagi Setnov menepuk pundak Hilman.

Hilman merasa terganggu dengan tingkah Setnov saat itu karena berulang kali harus melihat ke arah belakang.

"Situasi sudah mulai gelap dan hujan. Kondisi cukup lowong tapi ada perbaikan jalan dan banyak pasir. Lampu mobil saya menyala putih membuat tidak begitu terang," kata Hilman.

Hilman mengaku mobil yang dikendarainya menabrak pembatas jalan kemudian menabrak pohon dan menabrak lampu penerangan jalan hingga kemudian mesin mobilnya itu mati.

Atas kejadian itu, lanjut Hilman, Reza marah-marah dan memaki dirinya. Sementara Setnov tampak seperti orang yang sedang pingsan.

Naik Ojek

Pasca kejadian itu, Hilman mengaku tidak memperhatikan dengan detail mengenai kondisi Setnov. Hilman mengaku terkejut dan hanya bisa bengong.

Sedangkan Reza, kata Hilman, menggendong Setnov menuju area rambu lalu lintas (lampu merah) yang keberadaanya tidak jauh dari lokasi kecelakaan.

Menurut Hilman, Reza sempat kembali menuju mobil untuk mengambil barang miliknya. Namun, Hilman mengaku tidak melihat saat itu Setnov diberangkatkan ke mana dan jenis kendaraan apa yang dinaikinya.

Beberapa waktu berselang, seorang tukang ojek menghampirinya dan menawarkan diri untuk mengantar ke RS Medika Permata Hijau. Tukang ojek tersebut, kata Hilman, mengaku telah mengantar Reza.

"Tadi bapak yang tadi saya antar ke RS," kata Hilman meniru ucapan tukang ojek.

ALih-alih ke Rumah sakit, Hilman memilih melanjutkan perjalanan ke kantornya di bilangan Kedoya.

"Saya pake ojek itu ke kantor," kata Hilman.