Aktivis #2019GantiPresiden Mustofa Nahra menduga ada operasi intelijen dalam insiden intimidasi di CFD, akhir pekan lalu.
GILANGNEWS.COM - Aktivis gerakan #2019GantiPresiden Mustofa Nahrawardaya mencurigai ada operasi intelijen dalam insiden intimidasi yang terjadi di acara car free day pekan lalu di kawasan MH Thamrin, Jakarta.
Di acara itu, seorang pria dan wanita yang masing-masing bernama Stedi Repki Watung dan Susi Ferawati diintimidasi saat tengah berjalan di antara kelompok #2019GantiPresiden.
Mereka jadi bahan ejekan karena mengenakan kaus #DiaSibukKerja yang menyimbolkan dukungan kepada Presiden Joko Widodo.
Insiden ini lantas menjadi viral. Kecaman publik pun diarahkan kepada massa #2019GantiPresiden. Stedi bahkan melaporkan intimidasi yang dia terima. Namun Mustofa yang turut hadir dalam peristiwa itu menduga ada operasi intelijen dari pihak tertentu.
Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil pengamatannya terhadap video intimidasi yang direkam akun Jakartanicus yang kini beredar viral.
Mustofa menemukan kejanggalan. Ia mengklaim kejanggalan paling mencolok adalah orang-orang yang aktif mengintimidasi sama-sama mengenakan gelang berwarna cokelat.
Selain itu, Mustofa mengaku menemukan gelang serupa dipakai oleh orang yang ia sebut provokatif, karena merebut atribut peserta #2019GantiPresiden.
"Mereka memakai (gelang) di video yang saya temukan itu, mereka yang memakai gelang yang kembar," ujar Mustofa saat ditanya wartawan, Kamis (3/5).
Mustofa mengatakan gelang yang mirip juga dikenakan oleh Stedi dan Susi.
"Ternyata, laki -laki yang lapor ke polisi juga, yang katanya ia menjadi korban intimidasi, ternyata memakai gelang yang sama. Nah, maju mundur maju mundur lagi, ternyata mbak Susi pun memakai gelang yang sama," ujar dia.
"Bahkan anak-anak yang ikut aksi dengan kaus putih (#DiaSibukKerja) juga memakai gelang yang sama. Jadi aneh, kan," kata Mustofa melanjutkan.
Mustofa menduga kesamaan gelang itu sebagai kode atau simbol dari kelompok sama yang tak menutup kemungkinan bagian dari sebuah operasi intelijen.
"Ini saya anggap kode-kode khusus, mungkin para peserta ini enggak tahu, kan. Mungkin mba Susi juga enggak tahu dari mana dapat gelang itu. Ini seperti operasi intelijen, ya. Belum tentu orang-orang ini paham mereka masuk dalam kelompok itu, yang tahu adalah yang mengatur," kata Mustofa.
Susi Ferawati membantah gelang yang ia kenakan terkait dengan operasi intelijen seperti dugaan Mustofa.
Saat dihubungi, Susi menyebut gelang yang ia pakai adalah pemberian seorang pemilik toko di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, ketika dirinya menunaikan ibadah umrah.
"(Dipakai) maksudnya untuk ingat Nabawi, ingat ibadah di Mekkah, ingat umrah. Saya umrah 21 Maret. Ada foto-fotonya," kata Susi.
Susi lantas mempertanyakan logika Mustofa yang menyoroti gelang miliknya.
"Aneh enggak, sih. Laki-laki mempermasalahkan saya pakai gelang. Mau gelang saya kotak-koyak, kek, segitiga, mau emas mau perak. Namanya gelang, kan, aksesoris. Apa sih maknanya," ujar Susi.