Anwar Ibrahim Terselip Lidah Sebut Prabowo di Depan Megawati

Rabu, 31 Oktober 2018

Eks Wakil PM Malaysia Anwar Ibrahim mengaku terpeleset lidah beresiko di tahun politik Indonesia.

GILANGNEWS.COM - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim terpeleset lidah dan menyebut nama calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam pidatonya ketika menerima gelar doktor kehormatan Honoris Causa dari Universitas Negeri Padang (UNP).

"Banyak pimpinan politik hebat di Indonesia mulai dari Bung Karno, Bung Hatta, Natsir, Prabowo,...maaf Prawoto. Ini panggung sains, ya, saya juga baru ke Istana Bogor menemui Presiden Jokowi. Agar adil, saya ucapkan keduanya," kata Anwar seperti dilaporkan Antara, Rabu (31/10).

Aksi keceplosan soal nama Prabowo dan spontan menyebut nama calon petahana Joko Widodo agar terlihat berimbang disambut tawa oleh peserta yang hadir.

Adapun Prawoto yang dimaksud Anwar adalah nama pahlawan Indonesia dengan nama lengkap Prawoto Mangkoesasmito. Pernah menduduki jabatan Wakil Perdana Menteri dan Ketua Umum Partai Masyumi, Prawoto dikenal sebagai tokoh yang sederhana.

Anwar menyadari bahwa Indonesia sedang dalam tahun politik sehingga insiden 'kepleset lidah' dapat menjadi hal yang serius.

"Tokoh-tokoh besar di Indonesia ini memberikan perlawanan yang cukup kuat melawan aliran inferioritas. Keyakinan baru dan ada kesungguhan untuk bersaing dengan penjajahan," kata Anwar.

Ia melihat sistem demokrasi yang direpresentasikan melalui pemilu setiap lima tahun sekali justru menjadi pintu lahirnya golongan elite yang menepikan kepentingan rakyat.

Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia ini kemudian meminta generasi muda untuk kembali belajar dari tokoh besar Bangsa Indonesia, tokoh-tokoh bangsa tersebut menggambarkan kaum elite politik yang tetap mengedepankan kepentingan rakyat.

"Mereka berjuang untuk kepentingan rakyat agar rakyat sejahtera dan mendapatkan hak mereka," ujarnya.

Menurut dia, dengan pendidikan suatu bangsa akan maju, namun saat ini kecanggihan mulai dengan bangunan yang besar, laboratorium yang bagus membuat mereka jauh dari tujuan untuk menyejahterakan rakyat.

"Mereka cemerlang dalam kecerdasan, namun tidak memiliki hati nurani sehingga masih terjadi diskriminasi ras, jurang pemisah orang kaya dan miskin yang semakin lebar dan lainnya," kata dia.

Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat menganugerahi mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim gelar doktor honoris causa karena dinilai berperan dalam pendidikan politik.

Pemberian gelar tersebut dihadiri Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, tokoh nasional Fahmi Idris dan lainnya di Auditorium UNP Kota Padang.

Ia menjadi tokoh kedua yang diberikan gelar doktor honoris causa oleh Universitas Negeri Padang dalam dua tahun ini. Sebelumnya Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri juga menerima gelar yang sama pada September 2017.