Dor! Sindikat Pembobol Sekolah Antar Provinsi Tumbang

Senin, 10 Desember 2018

Salah satu pelaku mendapat perawatan setelah kakinya didor (ditembak) polisi.

GILANGNEWS.COM - Setelah tercatat beraksi di dua provinsi, 5 orang sindikat pencurian komputer sekolah akhirnya diringkus polisi. Kelima pelaku didor (ditembak) karena berusaha menabrak polisi saat disergap.

Kelima pelaku itu antara lain Khoirul, warga Jakarta; Sugianto, warga Bojonegoro; Arjudin warga Rangkasbitung; Gunawan warga Jember dan Sarjo warga Madiun. Sindikat ini telah membobol puluhan sekolahan di beberapa kota di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Kelimanya kami sergap di Laren, Lamongan," terang Kepala Tim Buser Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Tidar Lasmono, Senin (10/12/2018).

Penangkapan itu dilakukan setelah Tim Buser Polres Ponorogo dibackup Tim Satreskrim Polres Madiun dan Trenggalek mendapat informasi bahwa kelima pelaku berada di sekitaran Laren, Lamongan. Dari informasi itulah, tim gabungan ini menyanggong para pelaku.

"Mereka kami ringkus setelah membobol SMPN 1 Laren, Lamongan," ungkap Tidar.
Pengejaran terhadap sindikat ini dilakukan Tim Buser Polres Ponorogo sejak November 2018 lalu, setelah mereka mendapat laporan pembobolan SMAN 1 Pulung, Ponorogo. Di TKP itu, sindikat ini berhasil menggasak 30 laptop, 20 CPU dan 1 komputer server. 

Kelimanya juga diburu Polres Madiun dan Trenggalek dalam kasus yang sama. Tidar membeberkan, penyergapan terhadap sindikat itu dilakukan pihaknya di Jembatan Laren, Lamongan. Di sini, kelima pelaku yang menggunakan mobil minibus langsung dikepung. Saat itulah mereka justru tidak menghiraukan tembakan peringatan dan berusaha menabrak anggota. 

Tak ingin buruannya lepas, Tim Buser akhirnya melesatkan tembakan ke arah ban mobil yang ditumpangi 5 pelaku.
"Kemudian kelima pelaku keluar mobil dan mencoba kabur. Terpaksa kami berikan tindakan tegas terukur dengan menembak kaki kelimanya," tegas Tidar.
Setelah dibawa ke rumah sakit untuk diberi perawatan, kelima pelaku digelandang ke Mapolres Ponorogo untuk diperiksa intensif. 

Dari pemeriksaan terungkap jika kelimanya telah beraksi di & kota di Jawa Timur dan Jawa Barat, antara lain Ponorogo, Nganjuk, Lamongan, Ngawi, Jombang, Trenggalek, Jawa Timur serta di Subang, Jawa Barat.
"Sesuai dengan Laporan Polisi (LP) masing-masing, kami sudah berkoordinasi dengan Polres Trenggalek dan Madiun," jelas Tidar.
Dalam aksinya, komplotan ini dipimpin oleh pelaku Khoirul. 

Pelaku inilah yang memiliki akses penadah di Jakarta. Sehingga berapapun jumlah komputer maupun laptop yang mereka curi, pastu terjual ke tangan penadah di Jakarta tersebut. Khoirul ini pula yang menyediakan mobil untuk operasional dan membagi hasil penjualan barang curian mereka.
Dari tangan kelima pelaku, disita 14 mini PC milik SMPN 1 Laren yang baru saja mereka curi.