La Nyalla: Potong Leher Saya Kalau Prabowo Menang di Madura

Selasa, 11 Desember 2018

La Nyalla sesumbar potong leher jika Jokowi kalah di Madura saat Pilpres 2019.

GILANGNEWS.COM - La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku optimistis pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan memetik kemenangan di Pulau Madura pada Pilpres 2019 mendatang.

Hal itu ia katakan untuk merespon bahwa Pulau Madura masih menjadi basis pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang.

"Saya kan udah ngomong, potong leher saya kalau Prabowo bisa menang di Madura," kata La Nyalla saat ditemui di kediaman Ma'ruf Amin, Menteng, Jakarta, Selasa (11/10).

Pada Pilpres 2014 lalu pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengalami kekalahan dari Prabowo-Hatta Rajasa di empat kabupaten di Pulau Madura. 

Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, total perolehan suara Prabowo-Hatta di Pulau Madura sebanyak 830. 968, sementara Jokowi-JK berjumlah 692.631 suara.

Mantan Ketua PSSI itu mengatakan pada Pilpres 2014 lalu masyarakat Madura sangat sensitif terhadap isu Jokowi yang merupakan kader Partai Komunis Indonesia (PKI).

Terlebih lagi, mayoritas masyarakat Madura merupakan kelompok muslim yang taat dan tak simpatik terhadap PKI.

"Awalnya dikira Pak Jokowi ini PKI. Kan saya sudah jelasin, saya yang sebarin (Majalah) Obor. Orang Madura itu paling sensitif , paling tidak mau dibilang ini bukan agama Islam," kata dia.

La Nyalla menegaskan Jokowi merupakan sosok yang sangat taat terhadap ajaran Islam. Oleh karena itu, ia yakin masyarakat Madura dapat tercerahkan pada Pilpres 2019 mendatang.

"Padahal yang [taat] Islam itu Pak Jokowi," kata dia.

Selain itu, La Nyalla turut menargetkan kemenangan bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur diatas 70 persen. 

Ia mengaku telah bergerak secara senyap untuk membantu dan melakukan konsolidasi mesin pemenangan di Jawa Timur pada Pilpres 2019.

"Saya tidak perlu ngomong soal kontribusi. Pokoknya Anda tahu Pak Jokowi menang di jawa timur. Kalau dulu menangnya hanya 800 ribu kalau sekarang lebih jauh lagi. Targetnya saya Pak jokowi harus menang 70 persen ke atas," kata dia.