Adipura Pekanbaru Gagal Lagi, Meski Sampah Sudah Dikelola Pihak Ketiga

Kamis, 24 Januari 2019

GILANGNEWS.COM - Untuk kesekian kalinya Kota Pekanbaru kembali gagal meraih predikat kota bersih lewat gelaran piala Adipura yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup secara tahunan ini. Ini disebabkan karena memang Pekanbaru tidak masuk dalam kategori yang dilombakan itu sebagai kota bersih, dan dimana-mana masih terlihat tumpukan sampah, tidak hanya di pasar-pasar, akan tetapi di jalan protokol, dan perumahan warga pun masih ramah dengan sampah termasuk perkantoran.

Meskipun dalam tiga tahun terkahir ini Pekanbaru menyerahkan sepenuhnya pengelolaan sampah kepada pihak ketiga, namun belum membuahkan hasil. Ada dua perusahaan yang mengelola sampah untuk Pekanbaru saat ini, PT Samhana dan PT Godang Tua Jaya. Mereka dikontrak dengan menggunakan uang APBD nilainya ratusan miliar.

"Iya, kita maklum karena memang Pekanbaru masih kotor, meskipun saat ini pengelolaan sampah diserahkan ke pihak ketiga. Jadi kesannya percuma dipihak ketigakan," ungkap anggota DPRD Pekanbaru Ruslan Tarigan kepada wartawan.

Dengan kondisi ini Politisi PDIP ini mengatakan, sejak awal tidak setuju pengelolaan sampah ini dipihakketigakan, dan terbukti memang tidak seperti yang diharapkan.

"Masa sudah bertahun-tahun tidak juga bisa menciptakan formulasi penanganan sampah yang baik dan bersih bagi Pekanbaru," kritik Ruslan.

Kata Ruslan lagi, gagalnya Pekanbaru dalam mendapatkan Piala Adipuran dipenikaian 2018 ini sebagai bentuk kegagalan dan ketidaksanggupan pihak ketiga dalam pengangkutan sampah di kota Pekanbaru, dimana masih terjadi tumpukan sampah dijalan-jalan protol seperti Jalan Arifin Ahmad dan beberapa titik lainnya. 

"Dinas juga harus bertanggungjawab," katanya lagi.

Untuk itu, anggota komisi IV ini menyarankan agar pengelolaan sampah dikembalikan ke pihak Kecamatan, untuk mengakomodir sampah pemukiman dan dibantu oleh Dinas terkait untuk mengakomodir sampah di jalan-jalan protokol. 

"Kita minta dikembalikan ketatanan semula, " sarannya.

Jika pengelolaan sampah oleh pihak ketiga disebut-sebut sudah optimal, Lanjut Ruslan,  itu hanya cerita belaka,  pasalnya bukti dilapangan sampah masih ada dimana-mana.

"Apa yang kita banggakan dari pihak ketiga ini, sampah masih banyak yang menumpuk, ini bukti ketidakmampuan pihak ketiga dalam hal penganggukutan sampah yang menumpuk,"sebutnya.

Dilanjutkan Ruslan, kalau katanya sudah maksimal seharusnya sampah yang menumpuk hanya satu atau dua jam ini tidak sampai berhari-hari. "Bukan masyarkat yang tak sadar buang sampah pada tempat dan waktu yang ditentukan, tetapi memang ketidak sanggupan pihak ketiga itu sendiri," paparnya.