Ratusan mobil Toyota yang siap di ekspor berada di Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara (5/9).
GILANGNEWS.COM - Ekspor utuh kendaraan completly build up (CBU) Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sepanjang 2018 mencapai 206.600 unit atau naik empat persen ketimbang 2017 yang berhenti pada angka 199.600 unit.
Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner masih menjadi kontributor terbesar ekspor CBU Toyota dengan catatan sebesar 52.600 unit, lalu diikuti Avanza 35.300 unit, dan ketiga Rush 34.100 unit.
Selain itu Agya juga berkontribusi pada ekspor Toyota dengan jumlah 31.000 unit, lantas Vios mengekor sejumlah 23.100 unit.
Model lain yang juga dikapalkan TMMIN, yakni Kijang Innova, Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace catatan total ekspornya 30.500 unit.
Bukan hanya CBU, TMMIN juga mengekspor dalam bentuk Completely Knock Down (CKD) yang tercatat sebanyak 42.700 unit mesin tipe TR dan 146.000 unit mesin tipe NR. Selain itu TMMIN juga mengapalkan komponen sebanyak 107,6 juta buah.
"Performa ekspor CBU Toyota positif di tengah situasi perang dagang dan proteksi di beberapa negara. Hal ini tidak lepas dari upaya kami untuk selalu kompetitif serta sinergi dan dukungan yang kuat dari Pemerintah Indonesia," kata Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono melalui keterangan resminya, Jumat (1/2).
Selama 2018, Warih memaparkan bahwa Toyota berhasil menambah destinasi ekspor Rush yang sebelumnya hanya ke Malaysia, kini jadi ke lebih dari 50 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Ingin Peningkatan Pada 2019
Warih memproyeksi pada tahun ini ekpor Toyota dapat kembali naik, lima persen.
"Studi-studi untuk mempelajari destinasi ekspor baru termasuk ke Australia masih terus kami lakukan. Di saat yang sama kami juga berupaya tetap fokus dalam hal menjaga kestabilan performa ekspor di negara baru tujuan ekspansi tahun 2018 yang lalu seperti Afrika dan Amerika Latin," kata Warih.
Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam menambahkan semua kendaraan yang diimpor utuh merupakan produksi lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri 75 persen hingga 94 persen.
Bob juga menuturkan bahwa hingga saat ini sudah lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia dan Timur Tengah yang menjadi tujuan ekspor Toyota.
"Peningkatan kandungan lokal murni (true localization) produk yang dimulai dari penggunaan sumber material dalam negeri, menjadi upaya yang fundamental untuk menjaga daya saing," kata Bob.