Komisi II Nilai Perlu Peremajaan Pipa PDAM

Hasil Hearing Dengan PDAM Tirta Siak

Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru dan jajaran PDAM Tirta Siak Pekanbaru foto bersama, usai hearing Senin (29/06/2020) kemarin.

PEKANBARU- Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, sudah menggelar hearing dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Pekanbaru, kemarin. Dari hasil hearing tersebut, Komisi II berharap, agar PDAM segera menindaklanjuti semua rekomendasi yang disampaikan dewan.

"Dengan banyaknya persoalan yang terjadi di PDAM dari ekpos hearing pada Senin (29/06/2020) kemarin, perlu adanya peremajaan dari jaringan mesin yang sudah sudah tua saat ini. Jadi penyakitnya banyak, harus dibuat jaringan baru," kata Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru Roem Diani Dewi SE MM.

Suasana hearing Komisi II dengan PDAM Tirta Siak Pekanbaru terkait kondisi pipa jaringan air di Kota Pekanbaru dengan proyektor, saat hearing dengan Komisi II, Senin (29/06/2020).

Dalam hearing kemarin dipimpin Wakil Ketua Komisi II Arwinda Gusmalina ST, Muhammad Sabarudi dan anggota lainnya.

Komisi II sudah mengagendakan untuk melakukan kunjungan lapangan, untuk melihat kondisi yang terjadi pada jaringan pipa yang ada di PDAM.

"Nanti kita lakukan evaluasi. Intinya kita di Komisi II jika untuk kebaikan Kota Pekanbaru, kami siap bekerjasama," tambah Wakil Ketua Komisi II Arwinda Gusmalina.

Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru Roem Diana Dewi (baju putih/kiri), saat bertanya kondisi pipa PDAM, dalam hearing Senin (29/06/2020).

Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Siak Pekanbaru, Kemas Yuzfezi mengatakan, bahwa pihaknya mendapat dana segar senilai Rp750 miliar, untuk pemasangan proyek jaringan pipa baru di Kota Pekanbaru.

Dijelaskan, anggaran Rp750 miliar yang diberikan oleh BUMD milik Pemko Pekanbaru itu, berasal dari kucuran dana APBD Pemko Pekanbaru Rp160 miliar, dana hibah Kemenkeu Rp198 miliar dan investor Rp 500 miliar.

"Januari 2021 sudah dapat pemenang lelangnya. Kalau tidak ada perubahan Covid-19 ini," terangnya.

Dirut PDAM Tirta Siak Pekanbaru Kemas Yusperi (baju biru/kiri), memaparkan secara rinci kondisi jaringan pipa, kepada Komisi II dalam hearing, Senin (29/06/2020). *

Proyek ini katanya, akan berjalan pada pertengahan 2021. Sejak pemenang lelang ditetapkan pada bulan Januari 2021, pihaknya mempersiapkan 6 bulan waktu kepengurusan perizinan.

"Karena menggali ada utilitas lain. Ada galian telepon, gas dan lainnya. Maka kita perlu koordinasi," jelasnya. *


Tulis Komentar