Suami di Riau Ogah Ber-KB, Ini Faktor Penyebabnya

Kamis, 30 Januari 2020 | 10:47:00 WIB
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Riau, Agus P Proklamasi.

GILANGNEWS.COM - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Riau, Agus P Proklamasi, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2019 keikutsertaan pria ber-KB di wilayah Riau masih minim. Jumlahnya hanya 41 orang.

"Jumlah itu tergolong masih rendah dari target yang ditetapkan yakni 178 akseptor," ujar Agus, Kamis (30/1/2020).

Ia mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kepesertaan pria dalam ber-KB. Seperti dipicu faktor kultur atau budaya serta pemahaman tentang KB.

  • Baca Juga BPJS Ketenagakerjaan Tambah Peserta Pekerja Informal
  • Baca Juga Kini BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Program Jaminan Pensiun.
  • Baca Juga Biaya Kecelakaan Kerja bagi yang ikut Program BPJS diTanggung 100 %
  • "Kemudian juga terkait minimnya informasi dan edukasi serta sosialisasi terkait Medis Operasi Pria (MOP), padahal Medis Operasi Pria (Vasektomi) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas," cakapnya.

    Program ini, katanya, bisa dilakukan atas permintaan pasangan suami istri secara sukarela dan MOP adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas.

    Sedangkan kendala di Riau terkait MOP juga belum ditemukannya tokoh masyarakat yang bisa didekati dan diyakini menjadi panutan penyampai pesan.

    "Oleh karena itu saya minta bupati dan walikota untuk menunjuk tokoh masyarakat yang nantinya perannya diharapkan bisa membujuk pria untuk bisa ikut ber-KB melalui program MOP itu," katanya.

    Selain itu, hal yang menjadi kendala rendahnya partisipasi pria ber-KB juga adanya pemikiran bahwa laki-laki yang ber-KB menjadi tidak perkasa. Padahal justru sebaliknya, pria makin "perkasa" saat melakukan hubungan suami istri setelah memasang MOP itu.

    "Saat ini tercatat enam dokter spesialis urologi khusus menangani program MOP berasal dari RS Arifin Achmad Pekanbaru, Fakultas Kedokteran UNRI," cakapnya.

    Terkini