Tiongkok Tujuan Utama Ekspor Non Migas Riau

Senin, 17 Februari 2020 | 18:13:47 WIB

GILANGNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari-Desember 2019, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 65,21 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Riau Misparuddin kepada wartawan, Senin (17/2/2020). Ia mengatakan dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar.

"Tiongkok menjadi negara yang memberikan kontribusi terbesar," ujar Misparuddin, Senin (17/2/2020).

  • Baca Juga BPJS Ketenagakerjaan Tambah Peserta Pekerja Informal
  • Baca Juga Kini BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Program Jaminan Pensiun.
  • Baca Juga Biaya Kecelakaan Kerja bagi yang ikut Program BPJS diTanggung 100 %
  • Ia merincikan adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok US$ 2.07 miliar (17,90 persen), selanjutnya India US$ 1.50 miliar (12,97 persen), Belanda US$ 791.68 juta (6,83 persen), Malaysia US$ 672.87 juta (5,80 persen), dan Pakistan US$ 557.73 juta (4,81 persen).

    "Adapun kontribusi kelimanya mencapai 48,31 persen. Sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 16,90 persen," Cakapnya.

    Dikatakan Misparuddin lagi dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Desember 2019 dibanding bulan November 2019, sebanyak 6 negara mengalami kenaikan dan 4 negara mengalami penurunan.

    "Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Malaysia sebesar US$ 51.30 juta, India US$ 40.83 juta, dan Pakistan US$ 36.37 juta. Sedangkan penurunan ekspor terbesar terjadi ke negara Tiongkok sebesar US$ 31.59 juta, Bangladesh US$ 26.05 juta, dan Mesir US$ 10.63 juta," terangnya.

    Perkembangan dan peran ekspor non migas Riau menurut sektor selama Januari-Desember 2019 dibanding periode yang sama tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 12,43 persen.

    "Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor industri sebesar 12,56 persen, dan ekspor pertambangan dan lainnya sebesar 100,00 persen, dibanding periode yang sama tahun 2018. Meskipun ekspor pertanian naik sebesar 6,00 persen," tukasnya.

    Terkini