MPR Saran Indonesia Tak Kirim Jemaah Haji Jika Hanya Dapat Kuota 10 Persen

Sabtu, 10 April 2021 | 19:06:23 WIB
Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB, Jazilul Fawaid menyarankan agar Pemerintah dalam penyelenggaran ibadah haji Tahun 2021 untuk mengedepankan rasa keadilan. Bilamana pada pelaksanaan ibadah haji hanya memberangkatkan 10 persen saja dari calon jamaah yang telah terdaftar, diminta sebaiknya dibatalkan saja.

“Kalau seumpamanya hanya 10 persen kuota yang diberangkatkan, saran saya, dibatalkan saja pak Wamen. Ini untuk menciptakan ketidakadilan,” kata Jazilul dalam diskusi 4 Pilar MPR RI bertema Menanti Kepastian Pemberangkatan Haji 2021, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (9/4/2021).

Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini juga menekankan, kuota sebanyak 10 persen yang katanya akan diberikan ke Indonesia merupakan bentuk ketidakadilan. Artinya, sambung dia, ada sebanyak 90 persen calon jamaah nantinya akan kehilangan kesempatannya untuk melaksanakan ibadah haji.

  • Baca Juga Terungkap! Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar Diduga 2 Orang Naik Motor
  • Baca Juga Angkat Bicara! Kapolda Riau Sebut Pengamanan terhadap Masyarakat Selalu Berjalan
  • Baca Juga Breaking News! Bom Makassar, Walikota Ungkap Tak Ada Korban di Dalam Gereja Katedral
  • Baca Juga Sadis! Bom Bunuh Diri Terjadi di Gereja Katedral Makassar, Potongan Tubuh Berserakan
  • “Kalau hanya 10 persen. Banyak orang yang diperlakukan tidak adil nanti,”imbuhnya.

    Dalam kesempatannya itu, Gus Jazil sempat berseloroh, bila nanti Pemerintah Arab Saudi memutuskan hanya 10 persen kuota jamaah yang dapat diberangkatkan, agar Kementerian Agama melakukan pengundian saja.

    “Mungkin kalau adil, nanti diundi. Petugas undinya juga harus yang jelas. Jangan sampai kriteria kaya kemudian yang jadi terdepan,” ucap anggota Komisi III DPR RI itu.

    “Sekali lagi pak Wamenag, tanpa mengurangi rasa hormat lebih baik ditutup saja kalau hanya 10 persen. Kalau tidak diserahkan saja ke haji plus. Dengan syarat dia tidak haji lebih dari satu kali. Sebisa mungkin harus bersikap adil kalau kuotanya kecil,” pungkasnya.

    Terkini